Uji Coba Pasar Hewan Terpadu sebagai Upaya Bangkitkan Sektor Perekonomian

oleh -115 Dilihat
oleh
Para pedagang ternak sapi di Pasar Hewan terpadu di Desa Selolembu

BONDOWOSO, PETISI.CO – Walaupun belum diserahterimakan secara resmi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) stake holder melakukan uji coba pasar hewan terpadu, di Desa Silolembu, Kecamatan Curahdami.

Uji coba sudah berlangsung dua pekan. Launching pertama dilaksanakan, Kamis (14/1/3021) lalu, pada pekan kedua, Kamis (28/1/2021). Tujuannya sebagai upaya membangkitkan sektor perekonomian masyarakat ditengah pandami.

Data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, atas evaluasi 3 hari beroperasinya Pasar Hewan Kemisan Silolembu, kecenderungan transaksi meningkat. Hari Pertama, 3 Sapi, 3 Kambing, hari kedua 13 sapi, 13 kambing dan hari ketiga 21 sapi, 30 kambing.

Di konfirmasi, Kepala Diskoperindag Bondowoso, Sigit Purnomo, menyebutkan, uji coba kali ini, sebagai tolak ukur untuk melihat kekurangan agar dapat melangkah pada proses berikutnya.

“Tidak semerta-merta semua itu by proses dan by design,” ujarnya, Jumat (29/1/2021).

Fasilitas itu masih banyak yang perlu diperbaiki. Artinya seperti jalan akses pintu masuk itu masih sempit.

“Dan ini keterkaitan anggarannya dari dinas PUPR untuk melaksanakan penambahan dan pelebaran,” kata orang nomor satu di Diskoperindag Bondowoso.

Terkait kesiapan pasar tersebut, merupakan Iintas perangkat daerah antara Diskoperindag, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Jika saya menyimpulkan sendiri, kan tidak bisa. Kalau nantinya Diskoperindag sebagai operatornya. Namun, pelaksanaan kegiatan kemarin itu dilaksanakan oleh Dispertan. Jadi harus perlu konsolidasi lagi,” katanya.

Di tanya soal untuk kesiapan 100 persen?. Sigit mengaku, pihaknya juga memiliki pandangan terhadap apa saja fasilitasi yang perlu di tambah. Termasuk juga melakukan dialog kinerja, dialog publik dengan para pedagang dan masyarakat.

“Kemarin sudah koordinasi dengan Sekda. Tapi kebijakan anggaran ditengah pandemi ini, semuanya perlu dikoreksi capaian target kinerja refocusing dan lain sebagainya. Saat ini, pasar itu masih jadi aset Pertanian. Analoginya memindah itu dari hal yang kurang baik menjadi baik. Jangan sampai sebaliknya,” cetusnya.

Seraya menambahkan, sebenarnya, jika pasar hewan hari selasa dan kamis sambil trial dibuka, ini akan menimbulkan titik perekonomian baru. Ketika di pasar selasa tidak terjual, bisa memanfaatkan potensi yang ada di pasar kamis Silolembu. Hal ini tentu akan tercipta pelebaran titik ekonomi bagi masyarakat.

“Kedepan pelaksanaan operasional yang ada di desa Silolembu bisa kita kolaborasikan dengan pemangku kepentingan yang lain, pemberdayaan masyarakat desa melalui Bumdes. Konsep pembangunan yang melibatkan seluruh stakeholder itu nantinya akan menjadi dasar acuan kedepan dalam rangka kesejahteraan dan memberi kemakmuran kepada masyarakat di pinggiran. Mohon dukungannya dari seluruh stakeholder untuk turut sosialisasikan agar kedepan semakin lebih baik,” pungkasnya.(tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.