Unitomo Kampus yang Berani dan Survive dalam Penyelenggaraan KKN di tengah Pandemi Covid-19

oleh -82 Dilihat
oleh
Lilik Kurniawan, Kepala Deputi II BNPB saat memberikan paparan.

SURABAYA, PETISI.CO – Unitomo merupakan kampus yang berani dan survive dalam penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah Pandemi Covid-19. Demikian paparan yang disampaikan Lilik Kurniwan, Deputi II Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bersama BNPB.

Kuliah Umum yang mengangkat tema ”Pencegahan dan Mitigasi Bencana Berbasis Keluarga Tangguh Bencana di Wilayah Banjir Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo”, Senin (12/04) diikuti sekitar 300 partisipan ini dilaksanakan secara Daring atau online menggunakan zoom meeting sebagai media pertemuan.

Hendro Wardhono, Ketua PSBL .

“Kami mengapresiasi kampus Unitomo yang bisa bertahan, bahkan bangkit di tengah tekanan pandemi ini,” ujar Lilik.

Lilik menambahkan, bencana merupakan urusan bersama, mahasiswa Unitomo punya peran penting dalam membantu masyarakat selamat dari bencana.

“Kita harus pahami bersama, ancaman bencana adalah peristiwa alam yang terjadi bersifat siklus. Bencana terjadi di masyarakat, maka peningkatan kapasitas masyarakat menjadi hal yang penting, terutama berbasis keluarga,” imbuhnya.

Sedangkan Rektor Unitomo, Bachrul Amiq mengungkapkan kegiatan yang masih di tengah Pandemi ini mendapat dukungan luar biasa dari BNPB.

“Kami sangat berterima kasih kepada BNPB yang hingga saat ini masih memberikan kepercayaan Unitmo, PSBL dan LPPM guna mendukung penuh pelaksanaan KKN Tematik Bencana,” ungkapnya.

Dadang Iqwandi, Kasi Pencegahan BPBD Jatim.

Selain menghadirkan Lilik Kurniawan, juga menghadirkan Dadang Iqwandi, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, serta Hendro Wardhono, Ketua PSBL Unitomo sebagai narasumber.

Sementara itu, Hendro Wardhono menyampaikan dukungan edukasi kebencanaan harus terus didorong bukan saja sebatas materi suplemen namun masuk dalam kurikulum. Dalam KKN tahun ini, menginisiasikan bersama BNPB mewujudkan Keluarga Tangguh Bencana (Katana).

“Tantangan untuk peserta KKN kali ini, mahasiswa harus bisa menyampaikan informasi ancaman yang bahasanya tidak menakutkan ketika didengar,” ujar Hendro yang juga Wakil Ketua Ikatan Ahli Becana Indonesia ini.

Lebih lanjut, Dadang Iqwandy menjelaskan kegiatan KKN Unitomo menguatkan pengetahuan terhadap resiko bencana kepada masyarakat.

“Mahasiswa harus bisa transfer knowledeg tentang penanganan resiko bencana, sehingga bisa mewujudkan Katana di masyarakat,” terangnya.

Sebagai closing statement¸Fadjar Kurnia Hartati, Ketua LPPM mengatakan KKN tahun ini akan dilaksanakan secara luring yang terbagi dalam kelompok–kelompok kecil dengan penjadwalan sesuai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang sudah tertata.

“Dengan arahan dari BPBD Jatim, kita memastikan ke mahasiswa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat menjalankan program KKN,” kata Doktor Bidang Ketahanan Pangan ini. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.