Untuk Cegah Bentrokan, Aparat Gabungan Dirikan Tenda Pengamanan di Desa Tapan

oleh -63 Dilihat
oleh
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia SIK bersama Bupati saat wawancara seusai audensi.

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Upaya persuasif dari aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Tulungagung untuk mencegah terjadinya bentrok atau cheos antara pihak Yayasan Imam Syafi’i dengan masyarakat Desa Tapan sudah dilakukan. Yaitu dengan mendirikan/membuat tenda pengamanan di sekitar Yayasan Imam Syafi’i Desa Tapan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia SIK, seusai audiensi dengan perwakilan AMAR di ruang aspirasi DPRD Tulungagung, Senin (03/08/2020).

Selain itu, EG Pandia juga menjelaskan, sebagai Kapolres tugasnya adalah menjaga situasi kamtibmas di Tulungagung selalu aman dan kondusif.

Kapolres juga mengapresiasi dengan ucapan terima kasih kepada AMAR yang telah menyampaikan aspirasi dengan aksi damai dan sudah diterima Bupati Tulungagung.

Maka dari itu, lanjut Kapolres, himbauan kita agar sama-sama menjalani itu semua. “Mengikuti prosedur dari pak Bupati yang sudah ada termasuk yang berkaitan dengan IMB,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kapolres menerangkan, dalam upaya mengantisipasi terorisme dan radikalisme pihak Kepolisian terus melakukan deteksi dini melalui intelejen.

“Otomatis kita juga ada fungsi intelejen yang selalu melaksanakan mendeteksi dini, dan kita akan selalu koordinasi dengan tokoh tokoh para kiai para alim ulama untuk mendapatkan informasi termasuk dari seluruh lapisan masyarakat Tulungagung,” terangnya.

“Kita tentu tidak mau ada teroris di Tulungagung, kita maunya di Indonesia ini selalu aman dan kondusif,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.