JEMBER, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar kegiatan Utsawa Dharma Gita di tingkat Kabupaten tahun 2024 yang dilaksanakan, Minggu (16/6/2024) bertempat di Aula PB Sudirman.
Menurut Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Ahmad Musoddaq, kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Jember dan dua bulan lagi kegiatan tersebut akan dilaksanakan umat Budha.
“Sedangkan maksud dan tujuan digelarnya Utsawa Dharma Gita tak lain adalah untuk meningkatkan penghayatan terhadap kitab Weda. Termasuk mengenalkan sastra kepada anak-anak dan para remaja yang ada di Kabupaten Jember,” terangnya.
Dalam giat ini total ada sebanyak 235 peserta yang berasal dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember dan para peserta tersebut yang berhasil meraih juara akan mendapatkan hadiah trophy dan dana lembinaan.
Sedangkan dalam kesempatan yang sama Bupati Jember, Hendy Siswanto di hadapan Forpimda serta jajaran OPD di Pemkab Jember serta ratusan peserta Utsawa Dharma Gita menuturkan, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang positif, tak hanya memperhatikan budaya namun juga punya makna menghayati serta mengamalkan bacaan dengan makna yang luar biasa.
“Kami berharap ke depan dapat membuat kegiatan ini lebih semarak. Kegiatan ini harus bisa menggerakkan sektor UMKM agar mereka bisa turut andil dan pelaksanaan kegiatan tentunya harus dilaksanakan di luar ruangan,” ungkap bupati.
Dan lebih penting lagi para peserta Utsawa Dharma Ghita ini pemenangnya harus diberikan beasiswa agar lebih semangat dalam belajar.
Utsawa Dharma Ghita mempunyai arti Utsawa berarti festival dan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan. Sengan demikian Utsawa Dharma Gita mempunyai makna festival atau lomba nyanyian keagamaan Hindu.
Sedangkan Utsawa Dharma Gita sendiri adalah sebagai kidung suci keagamaan Hindu telah lama berkembang di kalangan masyarakat sejak lama melalui berbagai pesantian baik yang ada di Bali maupun di luar Bali. Sebelum menasional, kegiatan Utsawa Dharma Gita dilakukan Pemerintah Daerah Bali dalam bentuk lomba kakawin dan kidung.
Dan menurut pemeluk nya penggunaan Dharma Gita dalam bentuk kegiatan keagamaan sangat membantu menciptakan suasana hening, khidmat, khusuk yang dipancari getaran kesucian. (git)
