Wabah Virus Corona, Gubernur Khofifah: Nelayan di Kepulauan Paling Terdampak

oleh -85 Dilihat
oleh
Salah satu pejabat Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim yang dilantik diambil sumpah jabatan.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyatakan nelayan di kepulauan ini paling terdampak atas mewabahnya virus Corona di Jatim. Karena itu, dia meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, untuk memetakan dampak Covid-19 terhadap nelayan, khususnya nelayan yang tinggal di kepulauan.

Pernyataan Khofifah itu disampaikan saat melantik pejabat eselon III dan IV  di lingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/4/2020). Pelantikan pejabat kali ini di lingkungan bidang Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.

Sejauh ini, menurut Khofifah, hasil tangkapan ikan nelayan, terutama di kepulauan tidak berkurang. Hanya saja harga jual ikan menurun tajam. “Sekarang market (pasar) menurun. Makanya, dampak Covid-19 terhadap nelayan harus diperhatikan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Jatim, Mohammad Gunawan Saleh membenarkan bahwa, nelayan saat ini, khususnya di kepulauan seperti Madura, cukup memprihatinkan. Harga ikan di pasaran saat ini turun hingga 30 persen.

Bahkan ikan tuna harganya anjlok mencapai 50 persen. Kenaikan harga ikan tuna yang cukup tajam ini karena kurang terserap pasar ekspor. “Sebelumnya sebagian besar ikan tuna itu ke pasar ekspor. Tapi pasar ekspor berkurang. Imbasnya harga ikan tuna turun,” tuturnya.

Selama ini, lanjutnya, nelayan yang ada di kepulauan Madura, mengirim hasil tangkapannya ke Bali. Akibat virus Corona yang juga mewabah di Pulau Dewata tersebut, pengiriman menjadi tersendat. Sebab, banyak sektor usaha di Bali, terutama hotel dan restoran yang tutup. “Nah, akhirnya hasil tangkapan dari nelayan kepulauan ini tidak ada yang beli,” ungkapanya.

Untuk itu, Gunawan mengaku akan secepatnya berkoordinasi dengan Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Emil Elestianto Dardak. Nantinya, para nelayan yang ada di kepulauan akan mendapat bantuan.

“Nanti apakah berupa uang tunai ataukah dalam bentuk sembako itu masih akan kami bicarakan. Yang pasti nanti akan ada bantuan,” katanya.

Diketahui, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran total sebesar Rp 2,38 triliun untuk penanganan pandemi virus corona di Jatim. Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan baik melalui upaya promotif, kuratif, tracing dan dampak sosial ekonomi. Dana sebesar itu setara dengan 6,8 persen kekuatan APBD Jatim 2020. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.