Wali Kota Keluarkan SE Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Surabaya

oleh -139 Dilihat
oleh
Ilustrasi pencegahan DBD pada jentik-jentik nyamuk di permukaan air

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengambil langkah proaktif dalam mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pahlawan. Dalam upaya tersebut, Eri Cahyadi telah mengeluarkan surat edaran kepada 63 Puskesmas di Surabaya untuk segera mengidentifikasi kasus DBD dan melakukan penyelidikan epidemiologi secara cepat.

Arahan tersebut disampaikan Eri Cahyadi melalui Surat Edaran (SE) Nomor 400.79/3135/ 436.7.2/2024 tentang Antisipasi Peningkatan Kasus DBD di Musim Penghujan. SE yang diterbitkan pada Kamis, 15 Februari 2024 tersebut dengan berisikan sembilan poin imbauan.

Dalam surat edaran tersebut, terdapat instruksi pada Puskesmas untuk segera melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dalam waktu 24 jam, setelah menerima laporan kasus DBD. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dan menghindari penyebaran yang lebih luas.

“PE akan berfokus pada upaya identifikasi kasus infeksi dengue. Puskesmas juga akan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di sekitar tempat tinggal penderita serta tempat umum di wilayah radius,” ungkap Eri Cahyadi, Jumat (16/2/2024).

Selain itu, dalam surat edaran tersebut, Wali Kota Eri juga mengimbau masyarakat untuk aktif dalam pencegahan kasus DBD.

“Kita perlu bersama-sama melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan rutin melakukan kegiatan 3M PLUS,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat dapat mengaktifkan kembali Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), dengan menunjuk juru pemantau jentik di setiap rumah atau instansi.

Ia juga menekankan pentingnya diseminasi informasi kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik, dan penyuluhan langsung tentang pencegahan dan gejalan kasus DBD dalam surat edaran tersebut.

“Adapun gejala penyakit Demam Berdarah Dengue tersebut, di antaranya yakni, demam tinggi tanpa sebab 2-7 hari. Kemudian ruam atau bintik merah pada kulit, nyeri pada otot dan sendi, serta pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati,” kata Eri Cahyadi.

Selain itu, gejala lain dari kasus DBD adalah mengalami mimisan atau pendarahan ringan pada gusi. Sedangkan untuk hasil laboratorium, trombosit 100.000/mm3, hematokrit meningkat 20 persen dan pemeriksaan serologis positif (IgG, IgM, NS1).

“Segera bawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Apabila ada keluarga masyarakat yang terkena DBD dan melaporkan ke puskesmas terdekat,” pungkas Eri Cahyadi. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.