MALANG, PETISI.CO – Setelah dibubarkannya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pimpinan Doni Monardo secara nasional maupun daerah oleh Presiden Joko Widodo dengan dasar diterbitkannya perpres no.82 Tahun 2020 pada 20/07/2020 lalu spirit recovery ekonomi nasional nampaknya akan ditonjolkan Pemerintah Pusat.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 itu juga mengatur tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Hal ini jualah yang akhirnya direspon cepat oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Demi memulihkan pertumbuhan perekonomian Kota Malang di masa pandemi Covid-19, Wali Kota Malang, H. Sutiaji langsung membentuk Satgas Recovery Ekonomi Daerah.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Sutiaji usai pelaksanaan rakor dengan seluruh perbankan di Kota Malang, di Balai Kota Malang, Senin (27/7/2020).
Rakor tersebut diikuti oleh perbankan, PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Malang, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Kita akan membentuk satgas recovery ekonomi sesegera mungkin,” ujarnya.
Tim satgas ini, lanjutnya sebagai salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian di Kota Malang. Yang mana, semenjak kemunculan Covid-19 pada Maret 2020 lalu hingga saat ini masih dinilai belum stabil.
“Dengan begitu nanti akan ada pemetaan sektor mana saja yang siap mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” tegasnya.
Apalagi saat ini target pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan mampu mencapai angka 1 hingga 2 persen.
“Kita lihat nanti restrukturisasinya, sektor-sektor mana yang harus dibangkitkan. Nanti itu setelah ada satuan tugas, kita masih perlu analis lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Amunirridho menanggapi perihal penbentukan satgas recovery ekonomi sebagai salah satu upaya untuk kembali memperluas sektor perekonomian khususnya di Kota Malang.
Azka juga menyatakan bahwa salah satu sektor yang menjadi andalan kita adalah di bidang jasa, termasuk juga sektor jasa pariwisata.
Nantinya, yang terlibat di dalamnya merupakan seluruh pelaku ekonomi di Kota Malang. “Satgas itu nanti mintanya dari BI ada, OJK juga ada dan yang lainnya. Istilahnya kalau kita menyebut itu pentahelix,” paparnya.
Ditambahkan Sutiaji, ini merespon atas strategi recovery ekonomi, menegaskan bahwa paket kebijakan stimulus ekonomi akan berjalan dengan baik, apabila semua pihak mampu menjalankan protokol Covid-19 dengan penuh disiplin.
“Ini penting, karena pergerakan ekonomi sangat linier dengan mobilitas orang. Sehingga kemampuan pengendalian Covid-19 dalam aktivitas sosial, akan mempercepat pemulihan ekonomi yang ada. Masa adaptif akan jadi ujian apakah masyarakat Kota Malang siap untuk kembali menggerakkan perekonomian seiring dengan disiplin menjalankan protokol Covid-19,“ beber Sutiaji.
Bahkan, Wali Kota penggemar kuliner pedas ini menyatakan Pemkot Malang telah bergerak mendahului sebelum ada gambaran teknis dari pusat berkaitan dengan recovery ekonomi.
Bertepatan sebelum hadir pada rakor Jatim, saya menggelar rapat bersama rekan rekan BI, OJK, Perbankan dan beberapa pelaku usaha. Ada dua sektor yang meliputi sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan di kota Malang, pertumbuhannya di masa covid, relatif stabil. Masing-masing tumbuh 14,37 % dan 28,19 %.
“Ini potensi tersendiri yang harus dikuatkan, khususnya industri pengolahan makanan yang nota bene pelaku usahanya kebanyakan dari UMKM,“ tambah Sutiaji.
Dari data (OJK Malang, red), kinerja kredit pada lembaga jasa keuangan di Kota Malang hingga bulan April 2020 mencapai Rp 17,28 triliun. Sekitar Rp 6,7 triliun dikucurkan pada kelompok UMKM. (clis)