Wali Kota Mojokerto Tinjau Pelatihan Pelajar SMKN Berbasis Kompetensi

oleh -119 Dilihat
oleh
Wali Kota Mojokerto meninjau pelatihan pelajar SMKN berbasis kompetensi

MOJOKERTO, PETISI.COWali Kota Mojokerto, Ika Pupitasari kembali turun berdialog dan memotivasi langsung peserta Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan oleh DPMPTSPNAKER (Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja), Rabu (12/10). Kali ini menjadi giliran peserta pelatihan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Multimedia di SMKN 1 Kota Mojokerto, serta peserta pelatihan tata boga di SMKN 2 Kota Mojokerto.

“Mereka sudah memilih sendiri berdasarkan minat mereka, maka harapan kami mereka konsisten dan komitmen bisa menyelesaikan pelatihan sampai akhir,” ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.

Selain mendapatkan 25 hari pelatihan, nantinya peserta juga akan mengikuti sertifikasi pelatihan yang dilakukan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). BNSP merupakan Lembaga independen yang dibentuk pemerintah pusat, yang memiliki kewenangan menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja.

“Harapannya, kalau mereka sudah mengantongi sertifikat BNSP, ini sudah pasti dunia usaha tidak meragukan kompetensi mereka. Karena selama ini dunia usaha sektor apapun itu ketika mencari tenaga kerja atau karyawan, yang dijadikan dasarnya adalah sertifikat BNSP,” terang Ning Ita.

Perlu diketahui, dana yang digelontorkan pemkot untuk program dengan total 304 peserta ini sebesar Rp 2,2 miliar. Besaran tersebut bersumber dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).

Selain ketiga jenis tadi, terdapat berbagai bidang pelatihan lainnya yaitu menjahit, tata rias, pengantin gaun panjang, servis pendingin/AC, las, servis motor, servis mobil, las, dan instalasi listrik.

Keberadaan berbagai jenis pelatihan ini menjadi salah satu upaya pemkot untuk menekan angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto. Melalui pelatihan, kompetensi warga pencari kerja diharapkan bisa meningkat dan menjadi bekal yang dapat mengantarkan mereka untuk memperoleh pekerjaan.

Bak gayung bersambut, salah satu peserta pelatihan tata boga, Muhammad Febryan (20) mengaku semakin optimis untuk bersaing di tengah ketatnya kompetisi di dunia kerja. Warga Kota Mojokerto yang tinggal di Prajuritkulon ini juga bahkan tidak ragu untuk berwirausaha.

“Sangat bersyukur dengan adanya program ini, selain menambah skill untuk kerja, juga jadi terpikir ingin berwirausaha. Yang jelas, semakin optimis untuk bisa bersaing dengan yang lain,” tutur warga Prajuritkulon yang mengaku mengidolakan sosok Chef Juna ini. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.