SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama istrinya, Rini Indriyani, menghadiri acara sedekah bumi dan arak-arakan gunungan di Simo Gunung Barat RW 05 pada Minggu (28/7/2024). Kehadiran mereka dalam prosesi ini turut memeriahkan kegiatan sedekah bumi bersama warga setempat.
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat yang turut menyemarakkan acara tersebut. Ia menegaskan bahwa budaya sedekah bumi dan bersih desa merupakan tanda kepedulian warga terhadap leluhur yang dahulu membuka jalan di kawasan Simo Gunung.
“Yang luar biasa di Simo Gunung ini adalah partisipasi dari semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Saya titip kepada Pak RW agar kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tua, tapi juga diteruskan oleh generasi muda,” ujar Eri.
Lebih lanjut, Eri menekankan bahwa sedekah bumi dan bersih desa bukan hanya untuk mengenang para leluhur, tetapi juga sebagai simbol kerukunan warga.
“Luar biasanya lagi, ada 180 tumpeng yang disiapkan oleh warga. Ini menunjukkan bahwa warga di sini sudah menjadi satu keluarga besar,” tambahnya.
Eri berharap keberadaan 180 tumpeng dalam acara sedekah bumi dan bersih desa ini membawa berkah bagi Simo Gunung Barat dan Kota Surabaya secara keseluruhan. “Semoga ini bisa membuat Surabaya semakin makmur,” harapnya.
Melihat semangat warga yang luar biasa, mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berencana untuk memasukkan kegiatan sedekah bumi dan bersih desa ke dalam agenda wisata tahunan kota Surabaya. Namun, rencana ini masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut.
“Kami masih berdiskusi untuk mengatur waktu pelaksanaan di setiap RW dan kelurahan, sehingga bisa dimasukkan ke dalam agenda wisata. Jadi, orang bisa melihat bahwa Surabaya juga memiliki tradisi bersih desa,” jelasnya.
Eri yakin bahwa kegiatan ini dapat menunjang pariwisata dan menarik lebih banyak wisatawan ke Surabaya.
“Saya yakin ini bisa mendukung pariwisata, oleh karena itu saya ingin memasukkannya. Nanti kita akan atur bersama warga Surabaya untuk diadakan bersih desa di tingkat kota, mungkin bisa dijadikan satu di Tugu Pahlawan,” tutupnya. (dvd)