Wali Kota Risma Paparkan Upaya Penanganan Covid-19 kepada Menkes dan Kepala BNPB

oleh -67 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya paparkan penanganan Covid-19 di hadapan Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, Kapolrestabes Surabaya, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur.(ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pihaknya untuk menangani pandemi Covid-19, kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Balai Kota Surbaya, Selasa (2/6/2020).

“Ketika pertama saat kami menerima data seseorang itu positif di awal dulu kami selanjutnya mentracing. Jadi kami punya beberapa kluster yang ada di Surabaya. Kita tracing, siapa dia, ketemu dimana, kemudian siapa saja di situ,” kata  Risma.

Selanjutnya, ia menjelaskan, jika ditemukan seseorang dengan status orang dalam resiko (ODR) dari hasil tracing yang telah dilakukan, kemudian pihaknya akan memperdalam dengan mencari tau siapa saja orang-orang yang berada disekitarnya, terutama keluarganya.

“Misalnya dalam satu perusahaan setelah dilakukan test ditemukan 1 orang positif. Maka satu orang itu langsung kita ikuti (tracing) seluruh keluarganya, dan itu kita masukkan ODR,” paparnya.

Tidak berhenti sampai disitu saja prosesnya, kemudian pihak kesehatan (dokter) akan melakukan pemeriksaan dengan cara mendatangi rumah dari yang bersangkutan.

Lanjutnya, jika orang tersebut kondisinya berat maka akan dirawat di rumah sakit. Namun, kalau dalam kondisi yang tidak berat orang itu akan ditempatkan di Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi.

Sedangkan, beberapa yang tidak mau karena mereka menyatakan tidak positif dan ingin melakukan isolasi mandiri rumah.

“Nah ketika melakukan isolasi mandiri di rumah itu, kami memberikan makan supaya mereka tidak keluar (rumah). Setiap hari kelurahan mengirim makan 3 kali sehari. Siangnya kita berikan telur dan jamu. Itu mereka isolasi mandiri. Kadang-kadang ada vitamin,” ujarnya.

Pihaknya saat ini juga secara massive melakukan rapid test massal dan swab test di beberapa lokasi yang dinilai ada penyebaran wabah itu.

“Jadi kita lakukan rapid test massal di beberapa tempat. Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid dan sebagainya. Sampai hari ini rapid test kurang lebih sebanyak 27.000 orang,” terangnya.

Risma juga mengucapkan terima kasih atas bantaun dari berbagai pihak dalam upaya penanganan Covid-19 di kota yang dipimpinnya.

“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Intelijen Negara (BIN), dan BNPB karena telah membantu kebutuhan alat pelindung diri (APD) hingga alat kesehatan kepada Pemkot Surabaya,” tutupnya.

Sementara itu, Menkes Terawan menilai apa yang telah dilakukan oleh Risma sudah terbilang baik. Karena, saat menggelar rapid test massal Pemkot Surabaya dapat memisahkan kemudian melakukan pemetaan mana warga dengan hasil positif dan negatif.

“Ibu sudah melakukan hal yang baik, mamisahkan dan sebagainya. Mudah-mudahan ini bisa terus terdukung dengan swab yang sudah didatangkan,” ucapnya.

Sedangkan Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan, kehadirannya bersama Menkes sebagai bentuk instruksi langsung Presiden Joko Widodo untuk memberilan dukungan penuh kepada masyarakat Jawa Timur untuk menangani pandemi Covid-19.

“Kami mengikuti terus perkembangan Surabaya. Jadi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Kota Surabaya, saya rasa ini sudah sangat baik,” pungkas Doni.

Dalam pertemuan itu, selain dihadiri oleh Menkes Terawan dan Kepala BNPB Doni Monardo, juga turut hadir Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir. Selain itu, hadir pula Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, beserta Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.