Waqaf Seribu Al Qur’an Digital Index Braile di Jember

oleh -214 Dilihat
oleh
Penyerahan Al-Quran Braile

JEMBER, PETISI.CO – Penyerahan wakaf Al Qur’an Digital Braile kepada tuna netra se-Jawa Timur dilaksanakan di RS Bina Sehat, pada Minggu (20/1/2019).

“Usai diberikannya Al-Quran Braile segera ada yang menjadi tahfidz Al-Quran. Pemberian 1.000 Al Quran Digital Index Braille kepada tuna netra se-Jawa Timur ini, yang ditempatkan di Jember baru pertama kali digelar,” tutur Bupati Jember dr. Hj. Faida. MMR.

“Alhamdulillah, hampir 800 yang hadir. Kalau lihat semangatnya, maka kita respon lebih lanjut,” terang Bupati. Respon tindak lanjut adalah musabaqah tilawatil Quran khusus untuk tuna netra se-Indonesia.

Al Qur’an Digital Index Braille itu bantuan dari Yayasan Al-Khairiyah Bandung. Yayasan yang resmi diakui Kuwait ini mendapat dana dari Kuwait AWQAF Public Foundation. Serta dapat dukungan dari Kedutaan Kuwait di Jakarta.

Bupati mengungkapkan, semua dana yayasan dari donatur perorangan di Kuwait dan Pemerintah Kuwait sendiri.

Dijelaskan oleh Bupati, khusus Kabupaten Jember, para tahfidz berhak mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi, mulai dari jenjang  S1, S2, dan S3, serta pemberian asuransi kesehatan.

Membangun bangsa itu yang penting adalah membangun sumber daya manusia, membangun generasi terbaik. Generasi terbaik dalam kaum muslim adalah generasi Qur’ani.

” Kita sepakat tidak ada yang buta baca tulis Al-Quran di Kabupaten Jember, termasuk yang tunanetra. Ini target kita,” ungkap Faida.

Sementara itu, Ketua Yayasan Baitul Al- Khairiyah Indonesia, Nadya Abu Sodieq Bawazier, menyampaikan, pihaknya bersama Yayasan Baitul Al-Khairiyah Kuwait bersyukur bisa memberikan 1000 wakaf Al-Qur’an.

“Dengan dana langsung didanai oleh Kuwait AWQAF Public Foundation, semoga Al-Qur’an ini bisa dipakai oleh tuna netra di Jawa Timur ini dan bermanfaat,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia bersyukur bisa bertemu dengan para tuna netra dari 36 kabupaten/kota di Jawa Timur. Ia pun berharap Al Qur’an itu dibaca tiap hari oleh para tuna netra hingga berhasil menjadi hafidz.

“Semoga di akhirat bisa melihat yang lebih bagus dari dunia ini dengan membaca Al-Quran. Saya berterima kasih kepada bupati dan donatur,” tuturnya.

Ketua Yayasan Baitul Al- Khairiyah Kuwait, Abdullah R F O Almayyas, menyampaikan, bakti sosial ini dilakukan di seluruh dunia.

“Salam dari keluarga Kuwait, salam damai. Berharap tuna netra khususnya di Indonesia untuk Al-Quran ini dimanfaatkan dengan betul. Setiap hari dibaca.  Paling tidak targetnya menjadi hafidz Al-Quran,” ucapnya.

Direktur Kuwait AWQAF Public Foundation, Madam Salhah M B Almas, menyampaikan,  sangat berterimakasih karena dapat  melaksanakan bakti sosial. Disamping membagikan Al-Quran, juga memberikan bantuan lainnya.

“Saya bahagia. Saya harap kalian juga mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah. Terima kasih atas sambutan yang hangat,” ujarnya di hadapan ratusan tuna netra.

Ketua ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia) Jawa Timur, Moslehel Alam, S.Pd.I, menyampaikan, ucapan terima kasih dari semua netra kepada pihak-pihak yang terkait dan telah mewakafkan Al-quran.

“Mudah-mudahan, wakaf Al-Quran ini berguna bagi kami dan bisa dimanfaatkan dan bisa digunakan sebagai sarana kami dalam membaca Al-Quran, khususnya untuk menghafal Al-Quran,” tuturnya.

Ia menjelaskan,  ITMI mempunyai program, diantaranya ingin menghapuskan buta Al-Quran; semuanya mengerti dan paham Al-Quran.

“Kami punya komitmen untuk pemberantasan buta Al-Quran, yaitu kami akan mengadakan training of trainer Al-Quran Braille,” ungkapnya.

Demikian juga dengan musabaqoh tilawatil qur’an untuk tuna netra yang ingin diselenggarakan pada tahun depan.

Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Suhartaya M. Tr. Hanla mewakili Danlantamal V Surabaya mengatakan, TNI Al merasa bahagia dan bangga telah menyelesaikan bakti sosial kerjasama TNI AL, Pemerintah Kabupaten Jember, dengan beberapa yayasan. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan wakaf Al-Quran Digital index Braille.

Bakti sosial yang sudah terselenggara diharapkan dapat menggugah dan dapat memupuk komitmen persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa.

“Hidup saling tolong menolong, atas dasar kesetiakawanan sosial yang tumbuh di hati kita, tumbuhnya rasa saling menghormati dan selalu bahu membahu dalam membangun bangsa,” pungkasnya.(eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.