Warga Sendi : Kami Tidak Hanya Berani Gelut, Tapi Juga Berani Mati

oleh -141 Dilihat
oleh
Sekitar 300 warga, Rabu (1/8/2018) siang mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, PETISI.CO – Guna meneruskan perjuangan mengangkat kembali wilayah Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto sebagai desa adat, sekitar 300 warga, Rabu (1/8/2018) siang mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mojokerto.

Pejabat Sementara Kepala Desa Sendi Sucipto ketika di temui menjelaskan, bahwa kedatangan warga ke Gedung Dewan Perwakil Rakyat Daerah ini untuk menyampaikan aspirasi tentang status desanya guna mendorong  segera ditetapkan sebagai desa adat.

“Perjuangan ini sudah dilakukan sejak tahun 1999, mereka akan terus memperjuangakan status desanya hingga darah penghabisan sebagai wujud memperjuangkan peninggalan leluhur,” terangnya.

Sucipto (sof)

Warga Sendi, kata Sucipto, sangat membutuhkan pengakuan dari pihak pemerintah daerah. Untuk itu, pihaknya hari ini berusaha mencari dukungan kepada DPRD untuk nantinya  dapat menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah Kabupaten Mojokerto.

”Kami tidak merebut wilayah negara dan Perhutani , kami hanya meminta kembali wilayah leluhur, untuk perjuangan ini kami tidak hanya wani gelut, tapi juga wani mati (kami tidak takut mati),” tambahnya.

Realitas yang terjadi sekarang ini di wilayah Desa Adat Persiapan Sendi adalah ada sekitar 350 Kepala Keluarga dari 700 orang jumlah kesuluruhan warga yang bermukim.

“Kami tidak ingin di berikan bantuan dana, tapi kami hanya ingin pengakuan dari pihak pemerintah daerah,” pungkasnya.(sof)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.