SURABAYA, PETISI.CO – Dalam mewujudkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat Desa Wonorejo RW 15 Kelurahan Manukan Kulon, Kec. Tandes, menggelar acara tasyakuran yang dikemas dalam Sedekah Bumi (tegal deso).
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Kec. Tandes, Lurah Manukan Kulon Misbahal Munir, Babinsa dan anggota Polsek Tandes, para tokoh masyarakat dan tokoh agama, tidak ketinggalan Bopo Umin, dan ratusan warga RW 15 Wonorejo Kel. Manukan Kulon Kec. Tandes Surabaya.
Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak Sabtu 15 September 2018, dengan menggelar acara arak – arakan keliling kampung, dengan budaya tradisional jaranan dari kota Nganjuk dan diikuti oleh odong – odong yang dinaiki seluruh warga. Dan puncak acaranya pada Minggu (16/9/2018).
Lurah Manukan Kulon Misbahal Munir, mengatakan, bahwa sangat mendukung kegiatan acara sadekah bumi (Tegal Deso) ini, karena acara tersebut untuk melestarikan budaya bangsa.
“Di jaman globalisasi banyak budaya manca negara yang masuk ke Indonesia, terkadang budaya dari manca negara kurang cocok untuk diterapkan di Indonesia. Semoga di tahun depan bisa lebih meriah dan diikuti oleh wilayah – wilayah yang lain,” ungkapnya
Masih Misbahal, kegiatan ini selain wujud syukur adalah sebagai ajang untuk meningkatkan tali silaturahmi sesama warga, sehingga wilayahnya akan tetap menjadi aman, nyaman, dan kondusif.
“Tradisi sedekah bumi atau tegal deso ini jangan sampai hilang, karena ini salah satu budaya kita.”
Ketua RT 1 RW 15 Wonorejo Nanang Firmansyah, mengajak kepada warga masyarakat, khususnya diwilayah Wonorejo, untuk selalu hidup rukun dan guyub, selalu menjalin tali silaturahmi sesama warga.
“Dalam momentum ini, marilah kita jaga bersama rasa kebersamaan, dan rasa syukur yang tinggi kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya selama ini kepada kita, sehingga wilayah ini menjadi kampung yang aman dan damai, menjadi Sidorejo yang gemah ripah loh jinawi,” tuturnya
Sementara salah satu tokoh masyarakat Wonorejo Sunardi, mengatakan, bahwa kegiatan sedekah bumi atau tegal deso ini dilaksanakan rutin dalam setiap tahun.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dalam mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas semua yang telah diberikan kepada kita, dan juga melestarikan budaya bangsa,” ucapnya.
Pantauan dilokasi, antusias warga masyarakat dalam acara tegal deso diwilayah tersebut sangat tinggi, mereka datang berbondong – bondong dengan membawa berbagai makanan, buah buahan pisang, nanas, semangka dan lainnya, lalu berbagai sayuran, dan jagung, singkong, ketela rambat, dan masih banyak yang lainnya.
Menurut warga bahwa semua itu adalah hasil dari bumi kita maka kita harus mensyukurinya, dengan bergotong royong warga wonorejo dapat menggelar kegiatan ini, kemudian acara dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama sama hingga selesai.(bah)
