KEDIRI, PETISI CO – Aktivis perlindungan anak melalui Ormas DPD PEKAT IB Kota Kediri memberikan santunan sejumlah uang kepada salah satu warga miskin Kota Kediri yang putus sekolah. Novitasari (7) putri dari Jumali (62) warga Desa Bulu, Kelurahan Banjarmelati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri harus putus sekolah lantaran tak sanggup mencukupi biaya sekolah.
Jumali yang tergolong keluarga tidak mampu ini diketahui selama ini tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Pekerjaan sebagai tukang becak dengan pendapatan yang pas-pasan, membuat masa depan putrinya sirna. Novitasari terpaksa harus putus sekolah lantaran ayahnya tak sanggup menanggung biaya sekolah.
“Dulu anak ini pernah bersekolah di SDN Dandangan 2 Kota Kediri. Namun saat menginjak kelas 1 SD, selain tidak pernah mendapatkan bantuan, orang tuanya tak sanggup membiayai sekolahnya. Hingga akhirnya ia terpaksa putus sekolah,” ujar Ketua Ormas DPD PEKAT IB Roy Kurniawan, Rabu (3/1/2018).
Baca Juga : Usai Dibantu Aktivis PEKAT, Putri Jumali Akhirnya Bisa Bersekolah
Roy juga membeberkan perjalanan hidup Jumali. Sebelumnya Jumali pernah menikah dengan warga Sukorame dan memiliki 4 anak. 3 diantaranya sudah menikah namun bernasib sama. Setelah istri Jumali meninggal, ekonominya mulai berantakan. Jumali kini hanya tinggal bersama satu putri sulungnya. Bahkan ia sempat berpindah-pindah domisili, hingga akhirnya kini tinggal di persawahan Desa Bulu perbatasan dengan Kelurahan Banjarmelati.
Roy Kurniawan mengaku, meski besaran santuan yang diberikan tidak begitu besar, ia berharap dapat membantu keluarga Jumali. Bahkan, setelah ini ia juga berusaha mencari bantuan pada dinas terkait agar Jumali dengan putrinya mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
“Setelah ini kami akan melakukan kordinasi dengan Dinas P3AP2KB Kota Kediri, serta instansi terkait guna mempercepat bantuan pada Novitasari agar segera sekolah. Karena sebentar lagi sekolah sudah memasuki kenaikan kelas,” tandasnya. (era)