Dua Sumur Bor yang Dibangun Dana APBD Mangrak

oleh -51 Dilihat
oleh
Mohammad Nurkozin salah satu warga sekitar sumur saat dikonfirmasi media.

JEMBER, PETISI.CO – Keberadaan sumur bor di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan yang dibangun dengan uang APBD kini mangkrak. Semua itu dikarenakan, warga sekitar mengandalkan kebutuhan airnya dari sumur milik sendiri. Padahal nominal proyek pembungunannya, satu proyek sumur bor Rp 193 juta,

Sumur bor yang dibangun pada tahun berbeda ada dua dan tersebar di dua dusun. Satu di Dusun Krajan dan di Dusun Sulakdoro.

Sumur bor Dusun Krajan dibangun kisaran 2011, sementara sumur yang berada di Dusun Sulakdoro dibangun lima tahun kemudian yakni pada tahun 2016.

Muhammad Nurkozin (32), salah seorang warga Dusun Sulakdoro, desa setempat yang tinggal dekat sumur bor Sulakdoro mengaku, sejak pembangunannya selesai kisaran tiga bulan silam, sumur bor itu langsung mangkrak. Alasan warga tidak menggunakan sumur bor, lantaran airnya keruh.

“Selain warga tidak pernah kesulitan air, air sumur bor keruh, jadi warga merasa tidak perlu menggunakan sumur bor yang justru berbayar tiap bulannya,” ujarnya saat ditemui media Selasa (21/3/2017).

Lebih lanjut menurut Nurkhozin, di wilayah Lojejer, diluar musim penghujan kedalaman sumur hanya lima meter saja air sudah menyembur keluar,

“Kalau permasalahan air disini tidak bakalan kekurangan mas,” papar pria asal desa sebelah ujung selatan Kecamatan Wuluhan ini.

Dia dan beberapa warga lain juga mengaku tidak tahu menahu tentang proyek itu. Sebab, sesaat sebelum pembangunannya, sumur bor yang berada di halaman depan rumah Kepala Dusun Sulakdoro (Sugianto) tersebut itu tidak pernah ada sosialisasi ke warga.

Sementara itu, Kepala Desa Lojejer, Joko Santoso, saat ditemui di tempat kerjanya (21/3/2017) mengaku jika dirinya tidak begitu detail mengetahui proyek itu.

Pasalnya, kata Joko, dua sumur bor yang sama-sama mangkrak saat sekarang berasal dari bantuan Dinas Desperindag dengan perantara salah seorang anggota dewan.

”Itu bantuan dari Disperindag melalui salah seorang anggota legislatif. Saya lupa namanya,” kata Joko.(yud)