Hadiri Musrenbang di Gudo, Bupati Sampaikan Program ‘Jombang Gemerlap’

oleh -100 Dilihat
oleh
Bupati sambutan pada Musrenbang di Kecamatan Gudo

JOMBANG, PETISI.CO – Bupati Jombang menghadiri Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan  Daerah) dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2019, di Pendopo Kecamatan Gudo, Jombang, Selasa (30/1/2018).

Hadir juga dalam kegiatan ini Wakil DPRD, jajaran OPD, Forpimcam, Kader PKK, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, Kepala Desa se Kecamatan beserta perangkat desa, Pendamping Desa, tiga pilar desa,  serta warga wilayah Gudo.

Camat Gudo Thomsom Pranggono dalam sambutannya menjelaskan, penduduk di Kecamatan Gudo sebanyak 56.217 jiwa, terdiri dari laki-laki 27.842 jiwa dan perempuan 28.375 jiwa. Sedangkan desa ada 18, 76 dusun, 108 RW dan 338 RT.

Thomsom juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati, bahwa pembangunan infrastruktur wilayah Gudo sudah masuk tahun 2018. Sudah banyak yang terealisasi.

Usulan Musrenbang tahun 2019 diantaranya rehabilitasi drainase, PJU, pembangunan saluran irigasi dan pelatihan, juga bantuan perikanan di Desa Tanggungan.

“Harapan ke depan usulan tersebut direalisasi agar perekonomian di wilayah meningkat,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Subaidi mengatakan, Musrenbang dipandang penting dalam pelaksanaannya UU No 25 tahun 2004. Untuk menjamin perencanaan dalam memenuhi prasyarat dari sisi RKPD mencapai target. Oleh karena itu sangat berharap untuk direspon sebagai rencana anggaran.

“Ukuran RPJMD yang akan kita laksanakan harus ada tolak ukur dan ada dasarnya sesuai visi misi Pak Nyono selaku Bupati periode tahun 2013-2018,” ujarnya.

Seluruh capaian dari target selama Bupati mempimpin, kita hargai dan kita laksanakan.

Seperti yang disampaikan di Pendopo Kabupaten kepada seluruh tokoh masyarakat dan kyai yang merasa puas dari kinerja yang dicapai Bupati, karena hasil dari Musrenbang jadi tolak ukur pembangunan ke depan.

“Mari kita doakan bapak Bupati diberikan kekuatan, kesabaran, ketabahan dan kesuksesan dalam memimpin Pemerintah Kabupaten Jombang,” ujarnya.

Bupati Jombang dalam sambutannya menjelaskan, Musrenbang ini diselenggarakan berdasarkan pada ketentuan Undang-Undang, diantaranya, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU nomor 25 tahun 2004, serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

“Penyelenggaraan Musrenbang merupakan suatu instrumen penting untuk menghasilkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang tak terlepas dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang harus sesuai dengan pencapaian visi dan misi Kabupaten Jombang, dalam menjawab isu strategis kebijakan pembangunan di Kabupaten Jombang,” ujarnya.

Perlu di ketahui, bahwa jumlah penduduk Kabupaten Jombang sebanyak 1.392.533 jiwa. Terdiri dari 21 Kecamatan, 302 desa 4 kelurahan dan 1258 Dusun dan 9989 RT/RW.

Jumlah anak yatim mencapai 66.000 jiwa. Janda miskin sebanyak 119.111 jiwa. Disabilitas sebanyak 3.745 jiwa. jumlah RTLH (Rumah tidak layak Huni ) sebanyak 12.305 rumah sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah.

Peserta Musrenbang

Sehingga jalan yang luasnya 1215,829 Km insyaalah 2018 selesai. Jalan antar  poros desa ada 305 ruas dan antar kecamatan 195 ruas sudah selesai sepanjang 422 ruas, sedangkan 78 ruas sisanya selesai semua tahun 2018.

“Setelah jalan selesai kita berikan penerangan jalan umum (PJU) selama ini PJU yang sudah terealisasi sebanyak 100 desa dan 243 dusun,” ujar Bupati.

Selanjutnya arah ke depan demi mensejahtetakan masyarakat Jombang, kita mengusung Jombang GEMERLAP (Gemah Ripah Loh Jinawi Lan Paripurna) 40-50% untuk masyarakat yang tidak mampu agar terangkat menjadi mampu.

Sehingga tahun 2023 akan paripurna, kartu Gemerlap ke depan untuk berobat, asuransi, sampai meninggal mendapatkan.

Perjalanan pembangunan ke depan menurut Bupati, tidak hanya pendidikan umum saja. Melainkan di jalur agama mulai dari RA, MI, MTs sampai MA semua dapat tambahan biaya oprasional pendidikan.

“Maka dari itu, target saya ke depan apabila Allah mengizinkan, kita gelontor dana Rp 2 miliar per desa per tahun,” pungkasnya.(rahma)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.