Jatim Bisa Menyediakan 227.825 Tenaga Kerja Bersertifikat

oleh -43 Dilihat
oleh
Gubernur Jatim hadiri peluncuran buku pembangunan Jawa Timur dan berdaya saing di Grahadi

SURABAYA, PETISI.COPakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo tetap konsisten dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Jatim. Tujuannya adalah agar masyarakat Jatim memiliki daya saing di dalam persaingan global.

Demikian disampaikannya saat Peluncuran Buku Pembangunan Jawa Timur Berkeadilan dan Berdaya Saing oleh Dewan Riset Daerah yang diketuai Prof. Hotman Siahaan, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (14/11).

Dijelaskan Pemprov Jatim melakukan beberapa upaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM, salah satunya adalah dengan menerapkan dual track strategy yang meliputi sektor formal dan strategi non formal. Tidak saja untuk penempatan SDM di dunia kerja. Namun juga dalam rangka menciptakan wirausaha-wirausaha yang punya daya saing untuk menguasai pasar dalam negeri maupun pasar global.

“Strategi formal akan diarahkan dengan meningkatkan kualitas lulusan SMK dengan menambah muatan kurikulum yang diampu perguruan tinggi yang ada fakultas tekniknya,” ungkapnya

Peluncuran buku pembangunan Jawa Timur dan berdaya saing

Selanjutnya,  pada strategi non formal akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja terampil dan bersertifikat. Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui SMK mini dan balai latihan kerja. Melalui pelatihan tenaga kerja terampil bersertifikat di 16 UPT pelatihan kerja.

Dengan target 30.032 orang. Ditambah SMK mini yang sampai 2016 telah dibentuk diselenggarakan pelatihan sebanyak 264 lembaga terakreditasi A sebanyak 132 unit, Akreditasi B sebanyak 90 unit, Akreditasi C 26 unit serta non akreditasi sebanyak 16 unit dengan target  52.800 lulusan.

“Setidaknya Jatim bisa menyediakan  227.825 tenaga kerja bersertifikat dan berdaya saing,” jelasnya.

Dual Track strategy ini, merupakan strategi membangun yang berkualitas, standar terampil bersertifikat yang akan mampu memiliki daya saing di dunia kerja. Maupun akan mampu menjadi wirausaha yang akan terkoneksi pada saat berproduksi dengan strategi pembiayaan bunga murah maupun fasilitasi pasar.

“Baik pasar domestik maupun global. Produk-produk wirausaha hasil pembangunan SDM tersebut akan memiliki daya saing yang tinggi serta mampu meningkatkan kemandirian ekonomi Jatim,” terangnya.

Pembangunan SDM, kata Pakde Karwo akan mampu mempercepat provinsi ini memiliki strategi pembangunan ekonomi yang berbasis keterampilan, keahlian SDM atau Human Development this economy yang didukung oleh penggunaan SDA yang terkendali untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Jatim yang kita cintai bersama.

Jatim memiliki bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64) tahun pada tahun 2019. Setidaknya penduduk usia produktif mencapai 69,60 persen. Dengan demikian harus dimaksimalkan, apabila tidak dipersiapkan akan menjadi bencana.

Pakde Karwo mengantisipasinya dengan melakukan pengembangan pendidikan vokasi untuk mencetak tenaga kerja terampil. Jika tidak segera dilakukan, jumlah pengangguran akan semakin meningkat dan dipastikan akan menimbulkan berbagai persoalan, khususnya di Jawa Timur.

“Kami akan menggandeng beberapa Perguruan Tinggi Negeri untuk mengampu beberapa SMK serta menyiapkan pelatihan dan kurikulum berbasis industri bagi siswa,” jelasnya. (cah/tra)