Pejabat Diminta Lebih Inovatif

oleh -48 Dilihat
oleh
Sekda Prov.Jatim Dr H AKH Sukardi,MM Hadiri Penutupan Diklat PIM II ke 44 di Badan Diklat Prov.Jatim Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr H Akhmad Sukardi, MM minta pejabat eselon II lebih inovatif, mencetuskan hal-hal baru yang berorientasi kepada peningkatan kinerja pelayanan publik. Permintaan tersebut disampaikan Sukardi ketika melepas peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II angkatan 44 Provinsi Jatim, di Badan Diklat Provinsi Jatim Jalan Balongsari Tama Surabaya, Jumat (14/7).

Menurutnya, pejabat pemerintah saat ini tidak bisa bila hanya mengandalkan kemampuan manajemen dalam mengelola organisasi. Tetapi harus mampu mengoptimalkan dan memperbaiki sistem, sehingga dapat mendukung terwujudnya kinerja yang lebih efektif, efisien, inovatif dan pelayanan publik yang prima.

“Melalui diklatpim II, para pejabat eselon II harus mampu berpikir kritis, logis dan analitis untuk mengkaji suatu permasalahan. Mereka juga harus berpikir sintesis dan komprehensif. Bila kerangka berpikirnya sudah seperti itu, maka mereka pasti bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Proyek perubahan tersebut harus dilakukan demi kemajuan daerah. Tentu hal tersebut harus diimbangi dengan membangun relasi dan komunikasi, baik dengan pimpinan, stakeholder, bawahan dan masyarakat,” ungkap Sukardi.

Sukardi juga mengharapkan, hasil belajar yang konkret peserta diklatpim tingkat II berupa aksi perubahan tidak berhenti di akhir diklat saja. Namun proyek atau aksi perubahan yang sudah dihasilkan diharapkan menjadi cikal-bakal  terjadinya perubahan, perbaikan dan peningkatan yang lebih luas dan beragam, sehingga dampaknya konsisten dan berkelanjutan. Bila perubahan demi perubahan yang dilahirkan melalui diklat berkelanjutan dan semakin luas, maka akselerasi reformasi birokrasi cepat terwujud.

Sementara itu, Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Dr Moh Taufik mengatakan, diklat merupakan miniatur sebuah kepemimpinan. Virus-virus inovasi perubahan. Semangat perubahan merupakan bagian dari urat nadi/ jantung kita. Para pemimpin birokrasi jadi motor perubahan. Tanpa perubahan Indonesia akan ketinggalan. Global kontitiveness.

Tidak ada perubahan yang bisa dilakukan di balik meja. Pimpinan yang baik harus bisa mengakomodir berbagai aspirasi demi pelayanan kinerja yang bagus. Laboratorium kepemimpinan  dituntut sebagai  inovator kemampuan inovasinya.

Sekretaris Badan Diklat Provinsi Jatim Drs Budi Santosa melaporkan, diklatpim Tingkat II angkatan 44 yang berlangsung selama 92 hari mulai tgl 21 maret s/d 14 Juli ini diikuti 60 orang peserta. (cah/sil)