Puspa Agro Uji Coba Budi Daya Ikan Sistem Bioflok

oleh -87 Dilihat
oleh
Panen perdana budi daya ikan di Puspa Biotech dengan sistem bioflok

Supercepat, 40 Hari Sudah Panen untuk Ekspor ke Korsel

SIDOARJO, PETISI.CO Puspa Agro, melalui unit penelitian Puspa Biotech, menguji coba pengembangan budi daya ikan dengan sistem bioflok. Uji coba dilakukan di ruang tertutup dengan menyediakan tiga unit kolam yang diisi ikan lele.

Diharapkan, hasil uji coba yang sudah dimulai 1,5 bulan lalu itu kelak bisa dimanfaatkan juga oleh masyarakat untuk memberikan varian usaha, khususnya pada budi daya ikan. Budi daya ikan dengan sistem bioflok ini, menurut Kepala Puspa Biotech, Eddy Pujobasuki, biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk panen.

Namun, uji coba di Puspa Biotech ini sangat fantastik, karena dalam waktu hanya 40 hari sudah bisa dipanen. Sabtu (30/6/2018) pekan lalu, panen perdana budi daya ikan sistem bioflok ini dilakukan untuk memenuhi pesanan mitra bisnis untuk diekspor dalam bentuk frozen ke Korea Selatan dengan volume dua kwintal.

“Ini memang luar biasa dan di luar prediksi sebelumnya. Semula saya perkirakan, tiga bulan mulai bisa dipanen. Eh, ini baru 40 hari sudah siap panen. Jadi panennya bisa jauh lebih cepat dibanding budi daya ikan di kolam biasa atau konvensional yang rata-rata 4 bulan,” ujar Eddy di kantor Puspa Biotech, komplek Puspa Agro, Selasa (3/7/2018).

Dengan memanfaatkan beberapa sudut ruang Puspa Biotech,budi daya ikan lele dengan sistem bioflok ini dimulai akhir Mei 2018 lalu. Dua unit kolam berbentuk bundar disiapkan dengan diameter 3 dan 2 meter. Sedangkan benih ikan lele yang ditebar sebanyak 8.500 ekor, masing-masing 5.000 untuk kolam deameter 3 meter dan 3.500 ekor untuk kolam berdiameter 2 meter.

“Hari ini, kita panen lagi untuk sisa yang sudah diambil dua kwintal pekan lalu,” katanya.

Dikatakan, budi daya ikan dengan sistem bioflok ini sangat menguntungkan, baik dari aspek pengoperasian/pemeliharaan maupun kepentingan bisnisnya. Untuk kolam dengan deamater 2 meter yang bisa diisi benih 3.500 ekor, nett margin-nya sekitar Rp 1,3 juta untuk masa panen sekitar 40 hari sejak tebar benih. (*/cah)