Ratusan Warga Bendo Krisis Air Bersih

oleh -56 Dilihat
oleh
Tandon air yang juga kosong

PONOROGO, PETISI.CO – Ratusan warga yang menghuni rumah resetlamen Waduk Bendo mengeluh. Pasalnya persoalan yang dihadapi tak pernah kunjung berakhir. Tiga hari terakir ini ratusan warga yang menghuni 89 unit rumah kekurangan air bersih.

Bak kamar mandi yang kosong

Kurangnya pasokan air bersih ke hunian rumah Resetlamen Bendo tersebut disebabkan air bersih yang mengalir ke sana tidak mengalir lagi. Pasalnya adanya kerusakan pipa. Heranya rusak selama tiga hari tak segera diselesaikan padahal air merupakan kebutuhan pokok warga apalagi di musim puasa dan menjelang lebaran.

Seperti yang penuturan Edi Sumarno warga penghuni rumah resetlamen Bendo yang menurutnya warga Bendo kekeringan air . “Kekeringannya karena air pipa dari Klegaran gak nyala 3 hari, dan selama tiga hari ini sama sekali tidak ngalir, yang informasinya pipanya bocor dan sampai kapan bisa ngalir lagi juga belum tahu mas,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Jemitri, ia sangat menyayangkan program Pemkab Ponorogo yang memindahkan warganya di tempat yang sulit air. Bahkan menurutnya sebenarnya sejak lama warga bila mandi pergi ke lokasi rumah lama. “Semua warga kalau mau mandi harus pulang kampung lagi itu sudah terjadi sudah lama tapi apa daya Bendo tinggal kenangan, kita cari air pulang ke lokasi lama yaitu Bendo yang tergusur itu. Karena Sama sekali tidak ada air yang menetes dari Nglegaran saya acungi jempol Program Ponorogo,” kritik Jemitri.

“Dulu memang ada air tapi itu pun dibagi, tapi setelah satu minggu ini bener, kering untuk kampung yang dinamakan Bendo Rejo itu,” imbuhnya.

Hal yang sama juga dirasakan Endang yang sejak kekeringan yang disebabkan air pipa dari Nglegaran tidak mengalir terpaksa ratusan warga balik mandi di sungai di tempat tinggalnya yang lama.

“Wes tiga hari wong Bendo gak mandi mas. Kalau mau mandi harus berjalan 1 Km yaitu mandine nek kali. Yaitu kali rumah lama, bahkan warga beli air bersih ke wilayah Desa Sawoo untuk keperluan sehari-hari. Untuk 1000 liter dihargai Rp 50 ribu yang dicarikan kuli,” tandasnya. (mal)