Selama Profesional, Pers di Indonesia tak Akan Mati

oleh -72 Dilihat
oleh
Bambang (kiri) wartawan PETISI.CO berjabat tangan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudianta di stan Pokja wartawan Pemprov Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Pers di Indonesia tak akan pernah mati selama insannya profesional, berkualitas dan memiliki kompetensi. Wartawan dan industri pers diuji bukan karena tergantung pada digitalisasi, melainkan pengaruh etika profesionalisme.

“Artinya, digitalisasi bukan suatu masalah ada atau tidaknya pers, sebab digital hanyalah sebuah cara. Bedanya, dulu penyampaian berita menggunakan kertas, sekarang beralih,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela pembukaan pameran karya pers dan teknologi informasi dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Surabaya, Kamis (7/2/2019).

Kendati demikian, ia mengakui pengaruh teknologi di era digitalisasi saat ini sangat luar biasa, seperti mendengarkan radio melalui ponsel pintar. “Saya mendengar radio sudah tidak pakai radio, tapi melalui ini (sembari menunjukkan ponselnya). Semua radio di dunia ada,” ucapnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh insan pers di Indonesia untuk membesarkan industri pers dengan cara tidak menyebar hoaks. “Saya yakin selama insan pers menjaga etika, menyajikan berita berimbang dan profesional maka industrinya tak akan pernah hilang, bahkan semakin maju,” tuturnya.

Gubernur Jatim Soekarwo mengaku bangga dapat menjadi tuan rumah HPN 2019 dan berharap seluruh insan pers Tanah Air semakin berkualitas. “Di era digitalisasi saat ini, sudah saatnya pers dan rakyat bersinergi memberdayakan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” tandasnya.

Usai membuka pameran, Menkominfo dan Gubernur Jatim yang didampingi Ketua PWI  Atal S Depari dan sejumlah pejabat mengunjungi sejumlah stan pameran. Salah satu yang dikunjungi adalah stan Pokja Wartawan Pemprov Jatim.(bm)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.