Tanamkan Makna Hari Pahlawan Bagi Anak-anak dengan Boneka Kontemporer

oleh -104 Dilihat
oleh
Kak Nano dan Kak tarmuji memeragakan boneka kontemporer hasil karyanya.

 Kreasi Perkumpulan GurukuHebat

SURABAYA, PETISI.CO  – Hari Pahlawan tahun 2017 dijadikan momentum oleh GurukuHebat untuk menanamkan makna kepahlawanan serta nilai kejuangan di kalangan anak. Terutama anak yang duduk di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak.

Ini yang terlihat di Play Group (PG) dan TK Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya, Jumat (10/11/2017). GurukuHebat sebagai organisasi nirlaba itu menyuguhkan tampilan cerita boneka tangan kontemporer (multimedia). Hari Pahlawan menjadi tema cerita.

Yang membuat beda, tampilan boneka tangan tidak sebatas tontotan boneka tangan biasa, seperti umumnya. Sesuai namanya, boneka tangan kontemporer ini memadukan audio dan video. Dialog boneka dengan banyak karakter disampaikan melalui audio, sedangkan video sebagai background.

Karakter Bung Tomo, pejuang, Jenderal Mallaby, serta karakter lain ditampilkan dalam cerita boneka di Hari Pahlawan. Anak yang menyaksikan pun tak bosan menyimak cerita oleh GurukuHebat yang sekretariatnya berada di Jalan Kedung Asem 132 A (lantai 2), Rungkut, Surabaya.

Kak Nano memeragakan boneka kontemporer.

Melalui cerita, tim GurukuHebat yang juga mengelola media online www.gurukuhebat.id melakukan transfer pengetahuan seputar Hari Pahlawan ke anak-anak. Di antaranya, warna bendera Indonesia, warna bendera Belanda, lokasi perobekan bendera Belanda, dan lainnya.

“Senang,” singkat Qeilla, salah satu murid PG SAIM ketika ditanya pendapatnya setelah menonton tampilan boneka tangan kontemporer.

Wakil Kepala PG-TK SAIM, Ferdyanto, mengapresiasi tampilan boneka tangan multimedia oleh GurukuHebat.

“Ceritanya menarik bagi anak. Baru ini saya lihat ada boneka tangan yang karakternya hidup. Selama ini boneka tangan biasa, karakter hewan atau orang secara umum,” sebut ustadz Ferdy.

Boneka tangan multimedia juga dia sebut sebagai kemasan baru boneka tangan yang sudah ada dalam penyampaian cerita. Ditambah ada background foto dan video yang menguatkan dialog sesuai narasi.

“Cerita atau dongeng merangsang anak untuk bicara. Selama ini anak cenderung bermain gadget. Boneka tangan multimedia ini sesuatu yang baru,” ustadz Ferdy kembali mengapresiasi.

Penilaian serupa disampaikan ustadzah PG SAIM, Diah Fitriana. “Dari tampilan cukup menarik bagi anak. Boneka ramah anak. Cukup mengena ke anak-anak. Boneka tangan dijadikan sarana mengenalkan sejarah ke anak-anak cukup kena. Ceritanya juga simple,” tutur Diah Fitriana.

Pendiri perkumpulan GurukuHebat, Tarmuji Talmacsi menyatakan, boneka tangan kontemporer ini merupakan inovasi dari boneka tangan konvensional.

“Kita bisa menghadirkan berbagai karakter dari pahlawan nasional, presiden, tokoh masyarakat, super hero dunia, dan berbagai karakter lain sesuai karakteristik siswa. Cerita juga bisa disiapkan, pastinya bisa disertai pesan mendidik,” kata Tarmuji, ahli teknologi pendidikan ini.

Selain untuk ditampilkan di TK dan PAUD, boneka tangan bisa membantu atau dijadikan wahana orang tua dalam mendongeng.

“Jadi sosok atau karakter boneka bisa dibuat. Misalkan karakter ayah, komandan, walikota, bupati dan lainnya,” pungkas Cak Tar, sapaan Tarmuji yang juga seorang fotografer ini.(kip)