Warga Bendo Menjerit, Pejabat di Ponorogo tak Peduli

oleh -104 Dilihat
oleh
Data proyek rumah Bendo dalam LPSE.

PONOROGO, PETISI.CO – Benar kata pepatah, habis manis sepah dibuang. Di awal hendak acara seremonial penyerahan Rumah Resetlement Waduk Bendo, hingga acara puncak penyerahan dengan ditandai pertunjukan wayang kulit, banyak pejabat yang lalu lalang di lokasi perumahan warga terdanpak.

Namun, baru beberapa hari diserahkan, senyap. Untuk mengadu pun warga hunian Rumah Restlemen bingung ke mana.

Proyek Pembangunan Rumah Resetlemen Waduk Bendo yang didanai dari anggaran APBD Kabupateb Ponorogo tahun 2017 seperti yang terinci dalam LPSE Kabupaten Ponorogo seperti berikut. Kode Lelang (946360), Nama Lelang : Pembangunan Rumah Resetlemen Waduk Bendo. Kategori : Pekerjaan Kontruksi, Instansi: Pemda Kab. Ponorogo, Satuan Kerja: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pagu: 14.500.000.000, HPS : 14.500.000.000, Nama Pemenang: PT. Jaya Kedhaton, Alamat : Jl. A. W. Syahranie 4 Blok K No. 18 Samarinda (kota) Kalimantan Timur. NPWP.: 02.661.559.1-722.000 , Harga Penawaran : 13.983.366.000.

Pada lelang tersebut, sebanyak 26 peserta dan setelah dilakukan pembukaan dokumen ada tiga yang lolos seperti yang tertera pada lembar LPSE Kab Ponorogo.

Padahal, sudah jelas pemenang lelangnya dan juga warga tahu kalau proyek tersebut diduga tidak hanya dikerjakan oleh PT dari Pulau Kalimantan, akan tetapi di sub oleh puluhan CV lokal Ponorogo.

Sebagai mana diungkapkan warga dalam berita sebelumnya.

Pada suasana kebingungan, warga yang menempati Runah Resetlemen tersebut untuk mengadu karena adanya kerusakan dan juga kekurangan terkait air.

Namun, tidak ada yang tahu, ke siapa dan kemana aduan akan ditujukan oleh warga dari kaki Gunung Bayangkaki tersebut.

Mendengar dari wartawan akan ada dari Kejaksaan hendak cek lokasi, warga sudah penuh harapan ada penolong dan pejabat yang mendampingi mereka untuk mengadu.

Seperti keluhan warga yang disampiakan oleh Marno. “Dari Kejaksaan juga belum ada dan kayaknya sampai sekarang belum tahu saya mas,” katanya.

Masih meburut Marno yang kerja di lokasi pembangunan Waduk Bendo tersebut, persoalan yang dikeluhkan warga tetap, paling vital pada air bersih yang masih kurang.

“Kalau persoalan air tetap, seperti hari-hari sebelumnya, gak ada perubahan, gak ada orang yang perbaiki, termasuk pipa paralon yang bocor dari tukange pemborong,” ungkap Marno.

Terkait Proyek Pembangunan Rumah Resetlemen ini, semua dinilai Marno diam dan gak ada kepedulian.

(Baca Juga : Kejaksaan Ponorogo Janji Cek Fisik Lokasi )

“Jadi dalam proyek rumah ini semua diam, gak ada yang berpihak ke rakyat atau warga Bendo dari semuanya gak ada lagi kepedulian pada kami, kami berharap ada konsekuensi dengan tindakan nyata, kepada baik PT Jaya Kedhaton maupun pemerintah dengan keluhan warga ini,” tandas Marno.

Pasalnya, sampai saat ini masih banyak yang belum diperbaiki. Dulu baru ditempati itu ada beberapa orang yang diperbaiki, sekarang sudah tidak ada.

“Kerjanya seperti dikejar-kejar, cepat siap, cepat pergi. Setelah ada kerusakan gak ada yang peduli, dulu ada tukang beberapa orang, cuman sebentar, cuman sambil lari, padahal banyak alat belum lengkap, seperti pipa cucian piring ndak ada kran, lampu juga belum lengkap dan ada yang gak nyala, siapa ini yang tanggung jawab,” pungkas Marno.

Sementara, Kepala Inspektorat ketika dikonfirmasi saat berita ini ditulis, belum memberi jawaban.

Begitu juga Kasi Intel Kejaksaan juga sampai berita ini ditulis juga belum ada jawaban.(mal)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.