10 Mantan Atlet Berprestasi Terima Penghargaan KONI Jatim

oleh -124 Dilihat
oleh
Erlangga foto bersama para mantan atlet berprestasi yang menerima penghargaan

SURABAYA, PETISI.CO – Sepuluh mantan atlet berprestasi mendapat penghargaan dari KONI Jawa Timur (Jatim). Penghargaan berupa sertifikat penghargaan dan tali asih uang sebesar Rp 10 juta.

Penghargaan tersebut, diserahkan langsung oleh Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung di KONI Jatim, Selasa (10/11/2020). Dari sepuluh mantan atlet yang menerima penghargaan, hanya delapan orang yang hadir.

Delapan mantan atlet itu, Yusuf Ekodono (sepakbola), Tarwi (balap sepeda), Sodiq Pamungkas (tinju), Suparji (anggar), Musiamin (atletik), Pranoto (pencak silat), Wongso Suseno (tinju) dan Agus Setiawan (atletik).

Dua mantan atlet berprestasi lainnya absen, karena sesuatu hal. “Ini hanya salah satu bentuk apresiasi atas jasa-jasa dan perjuangan mereka yang telah mengharumkan nama Jatim dan negara di forum internasional,” kata Erlangga.

Penghargaan kepada mantan atlet Jatim yang berprestasi ini, merupakan ketiga kalinya. Sebelumnya, KONI Jatim telah memberikan penghargaan dua kali kepada 14 mantan atlet berprestasi.

Dengan demikian, total jumlah mantan atlet berprestasi yang menerima penghargaan hingga tahun 2020 sebanyak 24 orang.

“Dalam setahun ada dua hingga tiga kali kita memberikan tali asih. Mereka yang mendapat tali asih kali ini kurang beruntung ekonominya,” ungkapnya.

Erlangga menyerahkan penghargaan kepada mantan atlet tinju, Sodiq Pamungkas

Erlangga juga menyinggung persiapan atlet Jatim menghadapi PON 2021 di Papua. Di era pandemi Covid-19, KONI Jatim menerapkan Puslatda New Normal (PNN) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan atlet.

“PNN dilakukan secara ketat. Atlet yang menghuni PNN harus memiliki kedisiplinan tinggi. Kalau ada atlet yang ketahuan melanggar aturan pasti kena sanksi,” jelasnya.

Dalam pandemi Covid-19 ini, lanjut Erlangga, harus menyiapkan diri dengan kondisi apapun yang terjadi. Pihaknya berharap tahun 2021 nanti, Covid-19 bisa hilang sehingga kondisinya menjadi normal kembali.

“Kalau melihat trennya secara nasional maupun Jatim sudah mulai turun signifikan. Papua juga demikian, pada 2021 kondisinya sudah normal,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.