16 Orang Lolos Tahapan Administrasi di Konvensi PSI Surabaya

oleh -50 Dilihat
oleh
Josiah Michael Ketua Ketua DPD PSI Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya telah memberikan pengumuman untuk para peserta konvensi Walikota dan Wakil Walikota 2020 yang telah lolos dalam tahap seleksi administrasi.

Josiah Michael selaku Ketua DPD PSI Kota Surabaya mengatakan, para peserta untuk konvensi Pilkada berjumlah 17 orang pendaftar. Namun yang lolos dari tahapan administrasi sejumlah 16 orang dan akan melanjutkan tahap seleksi interview.

“Ada 17 pendaftar untuk konvensi Pilkada Kota Surabaya. Dari tahapan seleksi administrasi, 16 kandidat dinyatakan lolos ke seleksi wawancara,” kata Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Josiah Michael, Jumat (20/12/2019).

Ia melanjutkan bahwa para kandidat yang lolos tahapan seleksi administrasi konvensi Kota Surabaya terdiri dari, driver online, konsultan, dosen, advokat, serta wiraswasta.

Selain itu para kandidat ini juga berangkat dari latar belakang pendidikan yang berbeda, mulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga penyandang gelar doktoral.

Merujuk pada presentase, kader yang mencalonkan diri dan mengikuti konvensi kepala daerah jumlahnya tidak mencapai 30% dari total kandidat dan tidak semua kandidat merupaka kader PSI.

Josiah mengatakan, kasus korupsi yang selama ini sering terjadi dikarenakan proses pencalonannya dilakukan dalam ruang-ruang gelap dan dengan jumlah mahar yang tinggi, sehingga konvensi adalah bentuk upaya PSI untuk memberantas praktik-praktik korupsi.

“Untuk itu, PSI melakukan terobosan dalam proses rekrutmen calon kepala daerah. Proses tersebut berlangsung transparan dengan melibatkan tim juri independen, tanpa mahar, dan wawancara disiarkan secara live media sosial,” lanjut Josiah.

Tahapan seleksi wawancara akan diselenggarakan pada 18-19 Januari 2020. Nantinya tahapan seleksi wawancara tersebut akan melibatkan juri independen yang terdiri dari beberapa tokoh seperti Mari Elka Pangestu, Hamdi Muluk, Faisal Basri, Sarwono Kusumaatmadja, mantan komisioner KPK Bibit Samad Rianto, dan sejumlah nama lain. (nan)