BONDOWOSO, PETISI.CO – Bupati Bondowoso, Salwa Arifin meresmikan sejumlah pembangunan gedung Puskesmas dan Pustu. Diantaranya, Puskesmas UPTD Pujer, Tamanan, Binakal, Wringin dan Klabang. Kemudian, Puskesmas Ijen dan Pustu Walidono.
Peresmian sejumlah gedung Puskesmas dan Pustu yang disebut-sebut menghabiskan anggaran yang totalnya Rp 11,26 milliar itu, dilakukan di Puskesmas UPTD Pujer, Jumat (20/12/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Bondowoso, Mohammad Imron, dalam laporannya, memaparkan bahwa sumber anggaran terhadap pembangunan Puskesmas-puskesmas tersebut, berasal dari tiga macam. Yakni, DAK reguler, afirmasi, dana pajak rokok, dan DPHCHT atau dana cukai.
Secara terperinci, ia menyebutkan, untuk pembangunan gedung Puskesmas Pujer menghabiskan anggaran Rp 1,3 milliar, Puskesmas Tamanan Rp 1,4 milliar, Puskesmas Binakal Rp 840 juta, Puskesmas Wringin Rp 3,2 milliar dan Puskesmas Rp Klabang Rp 3,5 milliar, Puskesmas Ijen Rp 450 juta dan Pustu Walidono Rp 570 juta.
“Tujuh pembangunan yang kita lakukan dengan mekanisme tender atau lelang yang mana ada di tujuh lokasi,” paparnya.
Sementara itu, Bupati dalam sambutannya, menegaskan, pembangunan terhadap sejumlah gedung Puskesmas, adalah upaya memenuhi salah satu hak masyarakat, yaitu untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan.
“Pembangunan gedung Puskesmas ini bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu, kualitas dan kuantitas. Khususnya dalam hal penyediaan sarana dan prasarana di bidang kesehatan,” ujar Salwa.
Puskesmas ini merupakan proyek yang sangat vital dan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pembangunan kesehatan di Kabupaten Bondowoso.
“Pemkab Bondowoso berkomitmen akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat secara merata terutama di wilayah yang jauh dari jangkauan,” kata orang nomor satu di Bondowoso itu.
Selain itu, Puskesmas adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan dan ujung tombak sistem pelayanan kesehatan dan memiliki peran yang sangat strategis dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.
Menurutnya, fasilitas pelayanan kesehatan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya tersedia, berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, dijangkau dan bermutu.
“Agar tercapai derajat kesehatan yang optimal, peran tersebut pada dewasa ini semakin dituntut akibat adanya perubahan-perubahan epidemiologik penyakit, perubahan struktur organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Pemkab Bondowoso, lanjut Bupati, telah bersungguh-sungguh dan terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.
“Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat,” tuturnya.
Tak hanya itu, Salwa juga mengajak seluruh masyarakat Bondowoso khususnya di wilayah kerja UPTD Pujer, Wringin, Tamanan, Binakal dan Klabang, agar menjaga aset tersebut dan terus bergerak maju dalam proses percepatan dan pemerataan pembangunan di Bondowoso, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
“Kepada seluruh tenaga kesehatan yang bertugas, saya meminta agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal dengan mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien serta kesehatan diri dalam bekerja supaya masyarakat benar-benar merasakan pelayanan kesehatan dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tandasnya.
Pantauan petisi.co, Bupati Bondowoso juga melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti untuk Puskesmas sebagai tanda fasilitas kesehatan tersebut, telah siap untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat Kabupaten Bondowoso.(tif)
