2.010 Nakes di Pasbar Bakal Divaksin Covid-19

oleh -72 Dilihat
oleh
Kadis Kesehatan, Jon Hardi bersama Forkopimda Kabupaten Pasaman Barat.

PASBAR, PETISI.CO Sekitar 2.010 orang tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat akan mendapatkan vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi.

“Benar, kita telah melakukan pendataan terhadap tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin dan datanya telah kita kirim ke Dinas Kesehatan Sumbar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Jon Hardi di Simpang Empat, Selasa (5/1/2021).

Ia mengatakan pemberian vaksin terhadap tenaga kesehatan itu diperkirakan dimulai awal tahun ini sampai April 2021.

Menurutnya periode vaksinasi Januari hingga April 2021 merupakan periode pertama dalam pemberian vaksin yang menyasar tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan itu meliputi dokter, perawat, bidan dan pekerja di rumah sakit.

Ia menyebutkan di Pasaman Barat ada satu RSUD Jambak, satu RS Yarsi Simpang Empat dan puskesmas.

Puskesmas itu meliputi Puskesmas Air Bangis, Puskesmas Silaping dan Desa Baru, Puskesmas Ujung Gading dan Ranah Salido, Puskesmas Sungai Aur, Puskesmas Paraman Ampalu dan Muaro Kiawai.

Kemudian Puskesmas Talu dan Kajai, Puskesmas Parit, Puskesmas Suko Menanti Lembah Binuang dan Simpang Empat, Puskesmas Ophir, Puskesmas Sasak, Puskesmas Kinali, IV Koto dan VI Koto.

Berdasarkan informasi Bio Farma, katanya hari ini Selasa (5/1) mendistribusikan vaksin Covid-19 serentak secara nasional.

Vaksin tersebut disimpan dulu di Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar setelah itu baru disebarkan ke kabupaten kota.

Pihaknya saat ini masih menunggu vaksin tersebut datang ke Pasaman Barat. Apabila vaksin itu telah sampai maka Dinas Kesehatan segera mengatur jadwal pemberian vaksin terhadap tenaga kesehatan.

“Informasi dari Biofarma masih dalam proses pengiriman,” katanya.

Ia menegaskan jika vaksin sudah sampai ke Pasaman Barat, pihaknya tidak serta merta menginjeksi tenaga kesehatan dengan vaksin tersebut. Akan tetapi Dinas Kesehatan melakukan verifikasi terlebih dahulu.

“Jika tenaga kesehatan itu pernah positif, kita keluarkan. Vaksin ini akan diberikan ke warga hingga 2022. Namun prioritas awal kita yakni tenaga kesehatan,” jelasnya.

Ia menambahkan ada tahapan dalam pemberian vaksin ini, pertama tenaga kesehatan, pelayanan publik, masyarakat rentan seperti lansia serta masyarakat pada umumnya.

“Tentunya jika sudah pernah positif Covid-19 tidak perlu di vaksin lagi karena sudah terbentuk antibodinya,” katanya.

Informasi dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Pasaman Barat per 5 Januari 2020 kasus positif sudah mencapai 433 kasus. Sembuh 389 orang, meninggal dunia 24 orang dan yang masih di rawat 20 orang. (if/adv)

No More Posts Available.

No more pages to load.