SURABAYA, PETISI.CO – Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya harus di-lockdown sementara untuk layanan IGDnya, lantaran penuh dengan pasien Covid-19. Bahkan, sebanyak 50 tenaga kesehatan di rumah sakit itu dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabar lockdown ini dibenarkan oleh Dirut RSI Jemursari dr Bangun Trapsila Purwaka. Ia menyebut, saat ini 15 bed di IGD-nya telah mencapai kapasitas maksimum pasien Covid-19.
“Betul (IGD lockdown). Karena di dalam penuh, IGD ada 15 yang belom dapat tempat tidur, kasian pasien juga kasian pegawai kami di sana,” kata Bangun, ketika dikonfirmasi via ponsel, Sabtu (3/7/2021).
Bangun mengungkapkan, pasien itu mengantre untuk memperoleh ruang isolasi dan ICU, yang saat ini kondisinya juga tengah penuh. Ia juga menyatakan bahwa ada pasien yang terpaksa menunggu berhari-hari di IGD. Tidak hanya itu, beberapa pasien bahkan meninggal sebelum dirujuk ke ruang isolasi.
“Iya ada yang beberapa hari menunggu, dua hari, karena sekarang ini tempat tidur (isolasi) itu tunggu pasien pulang atau berpulang. Kalau nggak pulang ya meninggal,” ujarnya.
Kondisi semakin tidak memungkinkan, lantaran sebanyak 50 nakes yang terdiri dari perawat dan dokter juga tengah terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka saat ini sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.
“Kebetulan nakes kami 50 orang positif, sehingga tenaga kami yang betul-betul habis-habisan ini,” kata Bangun.
Banyaknya nakes yang terpapar, membuat pelayanan RSI Jemursari juga terganggu. Padahal seluruh kapasitas 140 bed isolasi dan ICU telah penuh. Termasuk juga bed isolasi untuk pasien anak-anak. Dirinya menambahkan, seiring ditutupnya IGD pihaknya akan melakukan penyesuaian dan mengatur ulang alur keluar masuk pasien di ruang isolasi.
“Rencananya kami juga akan menambah jumlah nakes dengan membuka perekrutan. Jadi tiga hari saja beri kami kesempatan untuj menata sistem di dalam, sehingga nanti Selasa (7/7) kami bisa running,” pungkas Bangun. (dwd)
