616 Lulusan Unitomo Program S1 dan S2U Wisuda Luring dan Daring

oleh -149 Dilihat
oleh
Kepala L2Dikti Wilayah 7 Prof. Soeprapto, DEA didampingi rektor Dr. Bachrul Amiq, SH, MH dan dekan Fikom Dr. Redi Panuju, MSI memindahkan kuncir tanda kelulusan Annisa Syakina, lulusan Magister ilmu Komunikasi dalam acara wisuda Unitomo di Dyandra Convention hall, Sabtu (10/04).

SURABAYA, PETISI.CO Kampus Kebangsaan dan Kerakyatan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Sabtu (10/04) mewisuda 616 lulusan program S1 dan S2. Acara berlangsung di Dyandra Convention Center Surabaya, dipimpin langsung rektor Dr. Bachrul Amiq, SH, MH.

Namun, karena masih dalam situasi pandemi, tidak semua wisudawan hadir di lokasi acara. Atas koordinasi dengan pihak gedung dan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, panitia menerapkan protokol kesehatan ketat dengan membagi pelaksanaan wisuda dalam 2 sesi. Sesi 1 berlangsung pagi hari pukul 08.00-11.00 WIB.

Diikuti 255 wisudawan secara luring dan 66 wisudawan secara daring, sedang sesi 2 berlangsung siang hari pukul 14.00-17.00 wib. Diikuti 192 wisudawan secara luring dan 103 wisudawan secara daring.

Pengaturan sedemikian ini, seperti disampaikan ketua panitia Dr. Siti Marwiyah, SH, MH, dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan, terutama bagi undangan yang mengikuti acara secara luring, baik saat menjelang, saat acara, dan saat pulang.

“Tiap sesi dibatasi hanya dihadiri maksimal 800 undangan, jauh dari kapasitas normal gedung sekitar 3.000 orang. Begitu pun pengaturan jeda selama 3 jam dari sesi 1 ke sesi 2, selain untuk memberi waktu bagi pihak gedung melakukan sterilisasi ulang menjelang sesi 2, juga untuk menghindarkan kemungkinan bertumpuknya arus undangan di sesi 1 yang hendak keluar dengan arus undangan sesi 2 yang hendak masuk gedung,” ujar Siti Marwiyah, yang juga menjabat wakil rektor I Unitomo seusai acara (10/04).

Melaksanakan wisuda dalam situasi pandemi, tambah Siti, panitia memang dituntut untuk bisa mengendalikan acara dengan protokol kesehatan ketat.

“Perlu banyak banyak penyesuaian. Bukan hanya terkait dengan gedung yang meski dilengkapi AC tapi kami minta tetap dibuka semua pintunya agar sirkulasi terjaga, tatalaksana upacara wisuda pun kami rubah total. Saat prosesi pemindahan kuncir toga oleh rektor misalnya, selain tanpa diiringi jabat tangan seperti biasanya, wisudawan juga bisa langsung pulang beserta orangtuanya, tanpa harus menunggu acara selesai,” imbuh adik kandung Menkopolhukam, Mahfud MD, ini.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unitomo Dr. Bachrul Amiq, SH, MH, mewanti-wanti seluruh wisudawan, juga panitia yang terlibat dalam mempersiapkan acara wisuda ini untuk selalu menjalankan protokol kesehatan di mana pun berada.

“Sebenarnya, lebih mudah bagi saya untuk memutuskan menggelar acara wisuda ini secara daring, seperti dilakukan banyak kampus lain. Tapi karena banyak calon wisudawan meminta agar momen ini bisa tetap terselenggara secara luring. sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam hidup, maka saya akhirnya memutuskan untuk menggelarnya secara luring dan daring bersamaan. Karena itu saya minta panitia untuk benar-benar mempersiapkannya dengan baik. Yang daring kita laksanakan dengan memanfaatkan aplikasi Zoom, sedang yang luring kita laksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Kita semua tentu tidak ingin muncul kluster Covid baru dari acara wisuda kita ini,” ujar Amiq, yang akan segera mengakhiri masa jabatan keduanya sebagai rektor Mei 2021.

Apresiasi Ketua L2Dikti

Pelaksanaan wisuda yang berlangsung relatif lenggang, tidak seperti umumnya wisuda di saat sebelum pandemi ini juga dihadiri Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. Hadir di sesi 2, Soeprapto menyampaikan apresiasi atas langkah Unitomo menggelar wisuda secara daring dan luring bersamaan untuk mengakomodasi keinginan para calon wisudawan yang ingin mengikuti acara ini secara offline sebagai momen penting dalam hidupnya namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Ini langkah berani, dan harus dieksekusi secara hati-hati dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Dan saya lihat Unitomo berhasil melakukannya. Menurut saya, ini perlu dicontoh oleh kampus-kampus lain, karena kebanyakan khan hanya menggelar wisuda secara online, atau offline tapi hanya diikuti wisudawan tertentu, biasanya yang berprestasi saja sebagai perwakilan,” ujar Soeprapto. (cah/dp)

No More Posts Available.

No more pages to load.