SURABAYA, PETISI.CO – Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) yang meninggal karena virus Corona (Covid-19) terus meningkat. Hingga akhir Desember 2020, jumlah ASN yang meninggal sebanyak 65 orang.
“Sampai sekarang jumlah ASN di pemprov yang wafat sebanyak 65 orang,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai acara Doa Bersama akhir Tahun 2020 dan menyongsong awal Tahun 2021 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (31/12/2020).
Pada awalnya, menurut Khofifah, jumlah ASN pemprov Jatim yang wafat hanya 2 orang. Itu terjadi pada bulan Maret-September 2020. Pada Oktober-Desember 2020, jumlah ASN pemprov yang meninggal lebih banyak lagi, yakni 63 orang. Sehingga, totalnya menjadi 65 orang.
“Di Jatim sendiri, yang wafat karena Covid-19 lebih dari 5 ribu orang. Ini adalah ujian musibah dan menakar bagaimana kesabaran, ikhtiar kita bersama,” ujarnya.
Dampak dari pandemi Covid-19 ini, lanjutnya, beragam sekali. Yang mungkin dulu semua jamaahnya tak bisa dibendung, sekarang dibatasi. Demikian pula di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Sekarang ini banyak rumah sakit yang sudah okupansi dan kelebihan penggunaan. Sore tadi, saya cek pasien yang antri di RSUD dr Soetomo ada 17 orang,” ungkapnya.
Jadi, tambahnya, sedemikian rupa ujian Covid-19 yang tidak nampak sekarang ini. Karena tidak nampak, menjadi kehati-hatian kita memang harus berlipat ganda. Antara lain, bermasker, menjaga jarak dan cuci tangan.
“Mencuci tangan ini sebenarnya sudah biasa bagi kita. Biasanya pakai kobokan. Sekarang mencuci tangan harus pakai air mengalir dan diusahakan pakai sabun supaya kuman-kuman dan koloni ini akan ikut bersama busanya sabun,” paparnya. (bm)