700 Warga Miskin di Desa Gadingsari Butuh Perhatian Pemkab Bondowoso

oleh -86 Dilihat
oleh
Biah alias B Sunarti di rumah reotnya bersama Ketua RT 10 Abd Asis

Nenek Biah Tinggal di Gubuk Reot

 BONDOWOSO, PETISI.CO – Biah Alias B. Sunarti (65), nenek sebatangkara warga RT.10 Desa Gadingsari Kecamatan Pakem akibat hidup jauh di bawah kemiskinan, terpaksa tinggal di gubuk kecil yang digunakan sebagai rumah tempat tinggalnya.

Terlihat, keadaan rumah sangat jauh dari layak tersebut hanya berukuran kurang lebih 4X3 M, berlantai tanah liat dengan dinding bambu penuh dengan lubang. Bahkan lapuk, dinding pada bagian depan rumah terpaksa ditopang dengan bambo, karena tidak punya uang untuk biaya perbaikan rumah.

Sementara dapur dan ruang tamu menjadi satu ruangan, begitu pula ruang belakang, kondisinya cukup kotor dan pengab, serta berdebu

Kondisi ini terpaksa dijalaninya cukup lama akibat kemiskinan yang diderita. Ketika ditanya kebutuhan perharinya, Nenek Biah mengatakan, “Saya makan tiap hari dari pemberian tetangga sekitar, bahkan jika tidak dapat pemberian orang, terkadang apapun saya makan,” ujarnya.

Menurutnya, ,beberapa hari lalu dia diberi bantuan bantal, selimut kebaya, alas tidur, dan beras 5 Kg oleh beberapa orang berseragam pegawai. “Entah dari kantor mana saya tidak tahu,” tuturnya.

Abd.Asis  Ketua RT.10 dalam tanggapannya kepada PETISI di rumah Nenek Biah mengatakan, kebutuhan makan setiap harinya diperoleh dari bantuan tetangga sekitar dan kondisi ini yang pasti dijalani selama beberapa tahun.

“Kami berharap agar kondisi Nenek Biah ini mendapat perhatian pemerintah,” terangnya.

Hodrianto mewakili Kepala Desa Gadingsari Nursaidah di rumahnya mengatakan, “Kami akan berupaya keras mencari solusi yang terbaik bagi warga miskin Desa Gadingsari, dimana tercatat dari 2000 KK, tercatat desa Gadingsari memiliki 700 warga miskin, sehingga pemerintah desa kedepannya akan berupaya untuk mencari solusi terbaik memcahkan kondisi ini,” terangnya Senin (11/9/2017).(cip)