AHY Berkunjung ke Rais Am PBNU, Ini yang Dibahas

oleh -85 Dilihat
oleh
AHY foto bersama kiai Miftah memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup

SURABAYA, PETISI.CO – Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar kembali kedatangan tamu istimewa. Kali ini, kiai Miftah, sapaan akrabnya, menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sama dengan kunjungan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sehari sebelumnya, pertemuan kiai Miftah dengan AHY berlangsung tertutup di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Surabaya Minggu (20/2/2022).

Dalam kesempatan itu, AHY menunjukkan sikap tawadhunya dengan ulama. Tiba di kediaman kiai Miftah, AHY yang memakai busana muslim, bersarung dan berpeci hitam mencium tangan kiai sepuh yang juga Rais Am PBNU itu.

AHY ditemani sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat. Diantaranya Sekjen DPP Demokrat Teuku Rafly Harsya, Bendahara Umum (Bendum) DPP Demokrat Renville Antonio, Ra Hasani Zuber (Anggota DPR RI) dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

Kepada wartawan usai pertemuan, AHY mengatakan kedatangannya ke kiai Miftah, selain bersilaturahim juga dalam rangka membangun sinergitas dengan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mewujudkan pembangunan SDM santri dan santriwati yang berkarakter dan berintegritas.

“Kami siap bersinergi untuk membangun sumber daya manusia, termasuk sumber daya santri dan santriwati yang jumlahnya luar biasa misalnya dengan beasiswa santri dan bantuan lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia,” ujarnya.

AHY menyebut, bonus demografi yang dialami Indonesia pada tahun 2030 sampai 2035 harus disikapi cara serius oleh pemerintah, agar bisa meningkatkan kualitas SDM generasi muda.

Dengan peningkatan generasi muda yang berkarakter dan integritas, maka bonus demografi itu akan dimanfaatkan menjadi hal yang positif bagi pembangunan di Indonesia.

“Tahun 2030 sampai tahun 2035 Indonesia akan mencapai bonus demografi 70% penduduk itu mencapai usia produktif. Beliau (KH Miftahul) berpesan kepada kita bahwa perlu membangun generasi muda yang berkarakter dan berintegritas agar nanti bonus demografi tidak menjadi bencana demografi,” paparnya.

Menurutnya, NU dan Partai Demokrat mempunyai kesamaan. Yakni, sama-sama berkomitmen tinggi menjaga Islam moderat dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Spirit perjuangan para pahlawan untuk menjaga persatuan dinilai perlu diimplementasikan dalam gerakan politik yang dilakukan oleh partai Demokrat.

“Alhamdulillah, baik NU dan Demokrat tentu memiliki banyak kesamaan. Baik dalam spirit perjuangan menjaga utuhnya NKRi Indonesia,” tambahnya.

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menambahkan NU adalah organisasi yang fokus terbesar adalah berdakwah. Yakni dakwah yang santun, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membina bukan menghina, apalagi membinasakan dan dakwah yang lain.

“NU ingin mengembangkan sayap dan dakwah bukan ngurusi nusantara, tapi juga dunia. Makanya lambang NU dhot (tali) bisa melampaui dunia,” jelasnya.

Pengasuh pondok pesantren Miftahus Sunnah ini, berpesan agar silaturahmi ini menjadi agenda besar tertutama ada persepsi yang sama soal Islam Washatiyah dan dakwahnya.

“Bangsa butuh tangan-tangan halus. Apalagi Indonesia mayoritas pemeluk muslim dan 75 persen ini Nahdliyin, baik yang struktural dan tidak, dan mas AHY ini termasuk didalamnya. Maka saya berharap banyak berdakwah melalui partai dan organisasi dan harus saling bersinergi,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.