Ambil Sumpah Jabatan 1.450 PNS Pemprov Jatim, Ini Pesan Gubernur Khofifah

oleh -113 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah selfie bersama para PNS

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengambil sumpah dan janji 1.450 PNS lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (4/5/2023).

Mereka yang diambil sumpah terdiri atas 1.300 orang peserta CPNS tenaga kesehatan, tenaga teknis, dan tenaga administrasi tahun lalu. Sedangkan 150 orang lainnya disisir dari para PNS yang belum diambil sumpah tahun lalu.

Penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji PNS sendiri dilakukan oleh lima orang perwakilan dari lima agama.

Perwakilan tersebut, M Burhanuddin Thobari sebagai perwakilan Islam, Novia Astika Hadi Mulyono sebagai perwakilan Kristen Protestan, Maria Nining Kehi sebagai perwakilan Kristen Katolik, I Nyoman Riki Wisdyastrawan sebagai perwakilan Hindu, serta Jenadi Binarto sebagai perwakilan Budha.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menekankan pentingnya core values ASN ‘BerAKHLAK’ yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

“Yang pertama adalah berorientasi pelayanan. Pastikan bahwa kita semua punya komitmen dan tekad memberikan pelayanan terbaik, tercepat, termudah. Pastikan bahwa saudara siap memberikan layanan kepada seluruh masyarakat tanpa diskriminasi,” tegasnya.

Khofifah kemudian menjelaskan bahwa akuntabel merupakan akuntabilitas seluruh kerja dan kinerja yang didedikasikan untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Selain itu, ia juga berpesan agar setiap ASN memiliki kompetensi di bidang tugas masing-masing.

“Selalu ada perubahan ekosistem yang berjalan sangat cepat, baik internal maupun eksternal Pemprov, baik internal maupun eksternal bangsa,” tuturnya.

Core value selanjutnya adalah harmoni yang juga merupakan bagian dari Nawa Bhakti Satya. Di mana, terdapat program yang diberikan untuk memuliakan masyarakat Jatim.

“Harmoni itu bagaimana keberagaman yang menjadi kekuatan Provinsi Jatim kita bangun. Maka, kita bergandengan tangan untuk saling menguatkan sehingga tercipta harmonious partnership di antara kita,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting adalah perihal loyalitas kepada NKRI. Sehingga tidak ada pikiran dan gagasan selain yang berdasarkan kepada Pancasila.

“Tidak boleh ada toleransi bagi PNS di Jatim dan juga di negeri ini untuk mengusung gagasan di luar Pancasila dalam berbangsa dan bernegara, tidak boleh ada  gerakan yang tidak seiring dengan NKRI. Pikiran kita harus merah putih, hati kita merah putih dan  gerakan kita harus merah putih,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, ASN harus adaptif. Perubahan-perubahan baik di Jatim, nasional, maupun dunia menjadikan kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting. Karena itu, dia seringkali mengajak di antara kita semua harus menjadi game changer.

“Setiap perubahan-perubahan harus bisa beradaptasi. Bagaimana perubahan itu menjadi kekuatan kita untuk saling mengisi dan menjadikan Jawa Timur tetap menjadi provinsi paling maju dan terdepan di antara seluruh provinsi di Indonesia,” ucapnya.

Meski setiap ASN yang disumpah pada awalnya adalah pada posisi staf, Khofifah menyebut merekalah yang merupakan kunci produktivitas serta kerja efektif dan inovatif Pemprov Jatim yang akan datang. Mengingat, mereka menjadi ujung tombak bahkan penentu kesuksesan tiap program yang ada.

“Jadilah enabler leader, pemimpin pemungkin. Karena pada setiap berbagai adaptasi yang harus kita lakukan dan berbagai tantangan yang harus kita hadapi, selalu ada peluang didalamnya,” tuturnya.

Terakhir, Khofifah menjelaskan bahwa kolaborasi juga merupakan hal vital. Sebab, kolaborasi menjadi kunci menghadapi disrupsi dan era industri 4.0, society  5.0, dan bahkan 6.0.

Kepada seluruh kepala OPD, Gubernur Khofifah meminta agar setiap ASN yang baru mengikuti sumpah/janji dibimbing. Agar tiap mereka dapat menjadi tenaga-tenaga inovator yang akan melakukan percepatan pergerakan dari seluruh pembangunan di Jatim.

Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Adhy Karyono dan segenap kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.