Ancaman Kadisdik Bondowoso Terhadap Peserta Diklat Calon Kepsek Dianggap ‘Otoriter’

oleh -118 Dilihat
oleh
Johan Gondrong salah satu aktivis saat memberikan keterangan terkait pernyataan Kadisdik Bondowoso

BONDOWOSO, PETISI,CO –  Johan Efendi yang merupakan salah satu aktivis di Bondowoso, menganggap bahwa pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bondowoso, Sugiono Eksantoso sebagai tindakan pemimpin yang terkesan otoriter.

Hal ini disampaikan atas muatan salah satu media online yang menulis jika, Kadisdik Bondowoso, Sugiono, mengancam peserta Diklat peningkatan kapasitas kepala sekolah (Kepsek),  yang komplain tidak akan diluluskan.

“Mana, yang mana. Biar tidak lulus sekalian. Ini belum selesai kelulusan. Batal dilantik itu nanti,” ancamnya,” dikutip dari salah satu media online tersebut.

Atas dasar itu, Johan Efendi atau yang dikenal Johan Gondrong, menganggap Kadisdik Bondowoso sebagai pimpinan yang otoriter.

“Harusnya kepala dinas itu, menyerap aspirasi terlebih dahulu sebelum men justifikasi terhadap bawahannya. Ditambah saat ini kondisi ekonomi dalam taraf pemulihan tentu, banyak yang terdampak akibat pandemi termasuk juga guru,” katanya, pada petisi.co, Jumat, (20/5/2022).

Atas adanya berbagai keluhan dari guru-guru peserta diklat, Sugiono, bukan membantu mencari solusi, malah memberikan klarifikasi ancaman.

“Ya jelas segenap peserta Diklat sebagai bawahan tidak ada yang berani bersuara apalagi mengungkap identitas,” cetusnya.

Atas dasar tersebut, Johan meminta pihak berwenang terutama Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso agar memberikan tindakan tegas melalui proses yang benar-benar real.

“Saya harap Sugiono disanksi tegas dan jika ada indikasi praktek pungli, seharusnya di non aktifkan saja,  karena ini bisa mencoreng citra pendidikan di Bondowoso,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.