Antisipasi Covid 19, Wisata Setigi Tutup, Karyawan Berbenah Area

oleh -61 Dilihat
oleh

GRESIK, PETISI.CO – Ditengah maraknya wabah Corona wisata Desa Sekapuk Kec. Ujungpangkah Gresik tetap berbenah, warga yakin bahwa badai akan berakhir dan wabah akan sirna atas kuasa-Nya.

Karyawan-karyawati wisata SETIGI saat ini tetap masuk bekerja, meskipun wisata itu telah tutup untuk empat belas hari, mereka tetap semangat dalam beraktivitas untuk merapikan area tersebut.

Mulai dari akses jalan, taman dan sarpras lainnya, karyawan dan karyawati wisata tersebut sadar akan bahaya Covid 19, tapi mereka yakin dengan area wisata tersebut, mulai dari suhunya, dan suasana alamnya yang terbuka diyakini akan aman untuk bekerja.

“Semoga kita semua dapat lindungan-Nya, dan wisata Setigi ini bisa jadi wisata alam yang sehat, semoga segera sirna Covid-19 dan kita bisa bercanda ria kembali diwisata Selo Tirto Giri (Setigi) bersama orang-orang yang kita cintai,” ujar Kades Sekapuk Abdul Halim, Kamis (26/3/2020).

Halim menjelaskan, bahwa pihak Pemdes Sekapuk telah mengeluarkan surat untuk penutupan sementara wisata alam Setigi tersebut.

Dalam surat Keputusan Kades Sekapuk nomor 141.2/09/437.116.09/2020 tentang Kegiatan Peduli Corona Virus Disease (Covid 19), pihaknya memutuskan, diantaranya, Sosialisasi keliling kepada warga bahwa selama 14 hari dalam rangka untuk memutus mata rantai virus corona (covid 19), Kesatu, dengan pembentukan posko penanggulangan virus, maka warga hendaknya, Tetap berada dalam rumah selama tidak ada kepentingan mendesak, Berpola hidup sehat, Menyediakan tempat cuci tangan, air yang mengalir dan sabun cuci tangan didepan rumah, Banyak dzikir dan berdoa.

Kemudian yang Kedua, Pemerintah Desa membagikan kepada 1.457 rumah yang berpenghuni, berupa Sabun cuci, Beras 5 kg dan Pamflet rekomendasi pencegahan virus (WHO 2020). Dan yang Ketiga, yaitu melakukan penyemprotan Disinfektan terhadap seluruh fasilitas umum.

“Kami dari Pemdes akan membagikan panduan pola hidup sehat sesuai arahan WHO, dan sedikit bantuan beras semoga bermanfaat, anda cukup berada dirumah, biar kami yang mengantarkan sampai pintu rumah anda tanpa terkecuali. Dari 1.457 rumah tersebut diupayakan secepatnya, diharapkan agar warga tetap bersabar dan dipastikan nantinya semua akan mendapatkannya,” ujar laki laki yang dijuluki Begawan Setigi ini.

Kades Sekapuk juga mengatakan, bahwa saat ini sudah dimulai pembagian keseluruh warga sejumlah 1.457 rumah tanpa terkecuali. Ia meminta kepada warga untuk bersama sama melawan wabah corona (covid 19), jangan panik, cukup cuci tangan dengan sabun secara teratur, menjaga diri dan lingkungan dengan pola hidup sehat.

Dengan 14 hari membatasi keluar rumah jika tidak ada hal yang penting, kata Halim, virus tersebut dapat segera terputus mata rantainya.

“Semua ini atas kuasaNYA, dan yakini hal tersebut adalah yang terbaik, badai pasti berlalu, penting lagi jangan lupa doa, semoga corona sirna,” tuturnya.

Pihaknya juga berterimakasih kepada warga Sekapuk, yang telah mendukung pemutusan mata rantai virus corona secara seksama, dengan hidup sehat khususnya warga Sekapuk wes wayae Go Tri jilid tiga 2020, untuk mewujudkan desa yang sehat bersahaja.

“Kami berharap mulai dari desa bisa membantu warga melalui PADes, Pemda membantu melalui PAD dan begitu juga yang dari pusat, sebab wabah ini sudah mendunia. Perlu keseriusan untuk memutus mata rantai virus, jangan sekedar hanya menghimbau tanpa ada solusi terutama terkait makanan untuk warga bagaimana,” ungkap Kades Sekapuk Abdul Halim

Sementara, masyarakat berharap kepada pemerintah jangan hanya memberi aturan atau kebijakan saja, mereka berharap juga diberikan solusinya sehingga tidak merasa bingung. Sementara warga merasa ketika keluar rumah nantinya dikenakan sangsi, namun jika terus berdiam didalam rumah tanpa diberikan apa apa.

“Sebagai masyarakat kecil merasa bingung mas, mau keluar rumah takut kena sangsi penjara. Jika ndak keluar didalam rumah apa yang kita peroleh untuk menyambung hidup, kami berharap pemerintah bisa memberikan solusinya, agar seluruh warga masyarakat dapat mentaati peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ujar warga. (bah)