Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim Siapkan Ruang Observasi dan Isolasi

oleh -81 Dilihat
oleh
Didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono (kanan), Gubernur Khofifah melihat bed ruang isolasi di RS Jiwa Menur.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan 132 bed ruang isolasi sebagai antisipasi wabah virus corona (Covid-19) yang sudah menyebar ke berbagai provinsi di Indonesia. Sebanyak 132 bed ruang isolasi tambahan tersebut disediakan di dua rumah sakit berbeda, yakni RS Jiwa Menur dan RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Di RS Jiwa Menur disiapkan 112 bed ruang observasi dan isolasi. Sedangkan di RSUD Dr Soetomo disiapkan 20 bed ruang isolasi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sempat meninjau kesiapan tambahan bed ruang isolasi di RS Jiwa Menur, Selasa (17/3/2020) sore.

Saat ini, jajaran bed untuk ruang isolasi sudah siap tersedia dan tertata di gedung baru RS Jiwa Menur. Penyiapan ruang isolasi tambahan itu sudah memasuki tahap finalisasi. Setelah bed tersusun, tinggal menunggu pemasangan sekat kaca antar bed, pemasangan ventilator dan juga pemasangan negatif pressure (tekanan negatif).

“Total ada sebanyak 132 ruang isolasi tambahan yang kita siapkan. Sebanyak 112 bed diantaranya di sini, dan 20 bed lainnya di RSUD dr Seotomo. Hari ini bed sudah terpasang, tinggal menunggu pemasangan AC, ventilator dan negatif pressure,” kata Khofifah kepada wartawan.

Ruang isolasi tambahan di RS Jiwa Menur ini, akan terintegrasi dengan RSUD Dr Soetomo dengan support tenaga medis yang sudah ahli di bidang infeksi dan paru yaitu tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere). “Ini merupakan langkah kuratif yang disiapkan Pemprov Jawa Timur guna menangani wabah virus corona,” tegasnya.

Menurutnya, dengan adanya ruang isolasi tambahan ini, masyarakat yang membutuhkan isolasi mandiri, namun tidak memungkinkan untuk mengisolasi diri di rumah, maka bisa dilayani menggunakan ruang isolasi ini. Dengan harapan agar penyebaran virus corona bisa terus ditekan.

“Andai ada warga yang setelah swap butuh dilakukan penanganan isolasi mandiri, tapi misalnya di rumahnya banyak tamu dan lain-lain sehingga tidak menungkinkan mengisolasi secara mandiri, maka bisa dilakukan isolasi di sini,” jelas mantan Menteri Sosial ini.

Saat ini, diakui, di Jatim terus melakukan langkah antisipatif, baik preventif dengan upaya pencegahan maupun persiapan layanan kuratif pengobatan dan penanganan di sebanyak 41 rumah sakit rujukan pertama dan 3 rumah sakit rujukan utama di Jatim terkait covid-19.

“Insya Allah di Jatim ini, kami siapkan tenda sebelum hujan, barang kali ini terbesar di Indonesia. Dalam artian, kami melakukan langkah-langkah preventif yang cukup komprehensif dengan tenaga medis dan expert yang memadai guna menangani wabah penyakit covid-19 ini,” paparnya.

Selain menyediakan tambahan ruang isolasi, Pemprov Jatim membentuk Satgas Penanganan Covid-19. Satgas ini, melakukan sejumlah langkah dan upaya untuk menurunkan potensi penyebaran virus corona.

Langkah-langkah yang dilakukan Satgas ini, antaranya melakukan penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat publik. Penyemprotan dilakukan mulai dari masjid sebagai sarana ibadah masyarakat, ruang tunggu bandara, terminal dan stasiun, dan juga di tempat-tempat pelayanan publik.

“Nanti malam kita juga akan mengadakan rapat gotong royong dengan mengundang BUMN dan sektor privat, untuk mengajak mereka gotong royong menyemprotkan disinfektan dan membagikan masker di lingkungan terdekat guna melakukan pencegahan penyebaran virus corona. Kalau kita sendirian pasti nggak nutut, butuh gotong royong antar elemen,” katanya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.