Apabila Tidak Menjadi Zona Merah, Sekolah PTM di Kabupaten Malang Bisa Dilaksanakan

oleh -139 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

MALANG, PETISI.CORencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Dinas Pendidikan (Dindik) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, di awal tahun 2021 lalu sudah merencanakan bakal di berlakukan Juli hingga saat ini masih belum ada perubahan.

Kepala Dindik Pemkab Malang, Rahmat Hardijono mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, Dindik Pemkab Malang masih akan tetap menggelar PTM.

“Kita tetap seperti rencana awal, belum ada perubahan. Rencananya di bulan Juli nanti,” ucapnya, Jumat (18/6).

Menurut Rahmat, rencana PTM yang akan digelar pada 5 Juli 2021 mendatang, akan tetapi hal itu bisa berubah jika di wilayah Kabupaten Malang juga berubah menjadi zona merah penularan Covid-19.

“Itu jika tidak menjadi zona merah. Kalau merah kita tutup, kita hentikan, tapi bergantung Satgas setempat,” papar Rahmat Hardijono.

Persetujuan digelarnya PTM tersebut, lanjut Rahmat, mengacu pada keputusan Satgas Covid-19 di masing-masing kecamatan juga melalui persetujuan bersama dengan komite sekolah maupun orang tua siswa.

“PTM tetap, tapi terbatas, dan tidak semua sekolah bisa menerapkan tatap muka terbatas ini,” ujarnya.

Rahmat, menambahkan, Dindik Pemkab Malang telah menyiapkan skema-skema yang akan dilakukan saat PTM untuk memastikan sekolah-sekolah di Kabupaten Malang memiliki fasilitas protokol kesehatan.

“Sekolah harus menyampaikan data kelengkapan sarana protokol kesehatan ke data pokok pendidikan. Kewajiban lainnya yakni membentuk Satgas Covid-19 di sekolah. Untuk sekolah Paud harus berkoordinasi dengan kepala dusun, kalau SD satgas di tingkat desa, sedangkan Satgas SMP di tingkat kecamatan,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo menyatakan, Dinkes hanya sebatas memfasilitasi tenaga pengajar (guru) yang telah tervaksinasi.

“Kita juga sudah berkontribusi mempersiapkan PTM, guru-guru telah divaksin, dan kami menjadi pembina dalam pelaksanaan protokol kesehatan,” katanya beberapa waktu lalu.

Untuk itu, lanjut Arbani, dirinya meminta kepada pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan Puskesmas agar dapat mencegah hal-hal yang tak diinginkan akibat Covid-19.

“Sekolah harus berkoneksi dengan puskesmas terdekat. Bukan hanya memonitor Covid-19 namun juga penyakit lainnya,” imbuhnya. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.