Atasi Kemiskinan, Wali Kota Surabaya Berencana Satukan Data Bersama Lembaga Amil Zakat

oleh -119 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi usai menggelar rapat dengan Lembaga Amil Zakat

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mengadakan pertemuan dengan lembaga Laz dan organisasi amil zakat hari ini untuk menyatukan data penerima dan donatur. Pertemuan ini bertujuan untuk menciptakan kesamaan data sehingga dapat diketahui siapa yang harus menerima zakat dan siapa yang harus memberikan zakat.

Dalam hal ini, dibahas juga terkait pencegahan dari perubahan status penerima dalam waktu singkat.

“Misalnya, ketika seseorang kehilangan pekerjaannya, bantuan tetap dapat diberikan untuk memastikan kebutuhan dasar seperti makanan dan pendidikan tetap terpenuhi,” ungkap Eri, Selasa (4/4/2023).

Eri mengatakan, pada akhir Ramadan nanti data akan disatukan dan program kerja bersama akan dibentuk. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan Kampung Madani dan Kampung Zakat yang dibentuk oleh Kemenag terwujud.

“Konsep kampung madani adalah gerakan masyarakat yang bergotong royong dalam zakat, infak, sedekah, dan akhirnya mencapai kesejahteraan, keamanan, dan kebahagiaan tanpa orang miskin atau stunting,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, penyatuan data ini adalah langkah penting untuk mengatasi kemiskinan di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya memiliki data 75 ribu orang yang membutuhkan bantuan, namun mereka akan menyelesaikan penyelarasan data dengan lembaga LAZ dan Kemenag untuk mencapai kesepakatan.

Menurutnya, untuk mencapai konsep kampung zakat, Kampung Madani akan memiliki Kampung Zakat yang terpisah, di mana orang-orang yang memberikan zakat tidak akan menjadi penerima zakat.

“Edukasi tentang zakat juga akan menjadi bagian dari program ini untuk memastikan anak-anak juga memahami konsep ini,” kata Eri.

Kemenag sebagai penyelenggara zakat dan wakaf juga memberikan dukungan untuk program ini. Mereka memiliki data awal dari 45 lembaga zakat di Surabaya, tetapi kemungkinan jumlahnya akan bertambah. Ada juga kemungkinan beberapa Lembaga Amil Zakat yang tidak mendapatkan perpanjangan izin. BAZ juga ada dari tingkat nasional, provinsi, dan pemerintah daerah, sedangkan LAZ berasal dari kelompok masyarakat.

“Program ini akan membantu mengentaskan kemiskinan di Surabaya dan mengubah orang-orang yang tadinya menjadi penerima zakat menjadi muzakki yang dapat membantu orang lain di sekitarnya,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.