SURABAYA, PETISI.CO – Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra yang ke-16, Ajeng Wira Wati, Ketua Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Surabaya, mengumumkan sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam presentasinya, Ajeng menyampaikan bahwa Kesira Surabaya akan menggelar acara Bakti Sosial (Baksos) dengan melibatkan 150 peserta.
“150 peserta ini akan menerima pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan secara gratis. Acara ini merupakan bagian dari komitmen yang diinisiasi oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Pak Prabowo Subianto,” ungkap Ajeng Wira Wati.
Tidak hanya itu, Kesira Surabaya juga akan memberikan perhatian lebih kepada warga dengan menyediakan makanan dan susu gratis bagi peserta Baksos. Langkah ini diambil sebagai upaya maksimal dalam menangani masalah kesehatan, khususnya stunting.
“Dengan menyosialisasikan kampanye makan siang dan susu gratis, kami bertujuan untuk menjaga energi generasi muda dan melawan stunting. Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang sehat dan berdaya saing tinggi!” ujar Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya tersebut.
Ajeng menjelaskan bahwa acara ini telah dimulai sejak Minggu (4/1/2024) malam. Selain menyosialisasikan program Prabowo-Gibran, ia juga menekankan bahwa Gerindra Surabaya telah berhasil mengawal pokok-pokok pikiran (Pokir) sepanjang tahun 2023.
“Baksos ini tersebar di lima lokasi, saya di Gubeng, sementara rekan-rekan Kesira lainnya tersebar di Ploso, Simomulyo Baru, Kapas Madya, dan Embong Kaliasin,” ungkap Ajeng.
Selain sebagai perayaan ulang tahun Partai Gerindra, Ajeng, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, menegaskan bahwa kegiatan Baksos ini menunjukkan komitmen Kesira dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program kesehatan dan sosial.
“Kami hadir secara nyata untuk mencapai masyarakat. Kesira Surabaya akan selalu ada untuk menjawab tantangan kesehatan,” tambah Ajeng Wira Wati.
Meskipun demikian, sebagai calon legislator Partai Gerindra Surabaya, Ajeng berjanji untuk mengawal program permakanan dan susu gratis secara menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh masih adanya perluasan upaya dari pihak di luar pemerintah daerah terkait angka stunting di Surabaya, meskipun sudah mengalami penurunan.
“Angka stunting di Surabaya tidak boleh bertambah. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya agar angka ini turun secara bertahap,” pungkas Ajeng. (dvd)
