Bank Pembangunan Jerman Akan Danai Pembangunan Jaringan Komuter di Jatim

oleh -58 Dilihat
oleh
Manajer Portofolio KFW, Olaf Georke (kiri) dialog dengan gubernur Khofifah di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) atau Bank Pembangunan Jerman akan mendanai pembangunan jaringan komuter berbasis energi bersih di Jawa Timur (Jatim).

Pada tahap pertama proyek yang akan melibatkan 6 daerah di Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), KFW akan mengucurkan pinjaman senilai 248.775.000 dolar AS.

Kepada wartawan, Manajer Portofolio KFW, Olaf Georke mengatakan, atas sepengetahuan pemerintah Jerman, pihaknya akan mendanai jaringan kereta komuter di Jatim. Untuk itu, pihaknya melakukan pembicaraan yang positif dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Timur (Jatim).

“Pemerintah Jerman dan Indonesia punya inisiatif infrastruktur hijau, yang mana kami setuju untuk mendukung pendanaan jalur kereta. Sehingga hari ini kita datang untuk mengetahui apakah itu bisa dilakukan atau tidak, dan kami berterimakasih atas sambutan yang diberikan,” ujarnya di Surabaya, Selasa (23/11/2021).

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, proyek jaringan transportasi hijau tersebut merupakan amanat Perpres No.80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertasusila, Bromo Tengger Semeru (BTS), kawasan selingkar Wilis dan lintas selatan.

“Secara khusus untuk membangun transportasi publik yang menghubungkan Gerbangkertasusila. Saya sudah presentasi dengan Presiden, apakah nanti ada bagian jalur yang elevated (melayang), bawah tanah, atau rel yang sudah ada,” ujarnya.

KFW, lanjutnya, sudah punya beberapa format untuk programnya, baik dari (stasiun) Gubeng-Sidorajo, sampai tahap berikutnya hingga Gresik dan Lamongan. Studi kelayakan proyek telah selesai.

Tahap berikutnya adalah menunggu persetujuan KFW untuk menentukan pendanaan proyek yang berupa hibah, maupun yang pinjaman.

“Sangat strategis, kebutuhan transportasi modern yang pro lingkungan dan pro iklim. Mengedepankan aspek ramah lingkungan, pusatnya di Surabaya dan menggunakan energi listrik,” tandasnya. (bm)