Baru Dibangun Ambrol, Rekanan Langsung Perbaiki Talud di Bancar Bungkal

oleh -1291 Dilihat
oleh
Para pekerja sedang menggali pondasi proyek talud yang ambrol.

PONOROGO, PETISI.CO – Rekanan Pelaksana Proyek talud pengaman jalan atau plengsengan di Desa Bancar Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo yang ambrol pada lusa,  Jum’at (29/12 /2017) langsung  dilakukan perbaikan,  diawali dengan pengerukan pondasi.

Talud yang memiliki ketinggian lebih kurang 140 sentimeter dan panjang 24 meter itu dikerjakan oleh CV Dwi Karya Utama (DKU) dengan konsultan dari CV Megah Konsult yang keduanya berkantor di Ponorogo.

Menurut Misidi, warga Dukuh Kacangan, Desa/Kecamatan Sawoo, Ponorogo selaku mandor borong tenaga, saat  dijumpai petisi.co di lokasi talud ambrol mengatakan,  dirinya bersama teman-teman pekerja hanya selaku kuli proyek yang hanya dapat perintah dari CV DKU untuk melakukan perbaikan.

Wong kulo niki namung diperintah kaleh tiyang CV, ken ndandosi ingkang rusak ambrol niki (saya ini hanya diperintah oleh orang CV suruh memperbaiki kerusakan ambrol ini,red),” jujur Misidi.

Masih menurut dugaan Misidi yang mengakibatkan ambrolnya talud pengaman jalan sepanjang 5 meter itu karena kurang dalamnya pondasi saat pembangunan awal.

Dan tidak tahan terkena benturan arus air sungai, akhirnya ambrol. “Dulu pekerjaan talud ini bukan rombongan kami-kami, kalau menurut saya hanya kurang kedalaman pondasinya yang akhirnya tergerus dan terus terbentur aliran sungai, akhirnya ambrol karena tidak mampu menahan,” imbuh mandor borong tenaga ini.

Baca Juga : Proyek Plengsengan di Bancar Bungkal Digarap Asal-asalan

Sementara Arif, mandor pelaksana harian dari CV DKU tatkala ditemui wartawan menjelaskan bila proyek talud pengaman jalan ini memiliki volume panjang 24 meter. Dan pembangunan talud ini merupakan pembagian gabungan dengan proyek rigit jalan sepanjang 90 meter.

“Kalau dananya untuk talud ini merupakan gabungan dari Proyek Riggit di selatan itu mas yang panjangnya 90 meter dan talud ini 24 meter dan yang ambrol ini susulannya. Kalau nilai seluruhnya Riggit dan talud senilai Rp 199.524.000 dan yang jelas pembangunan talud ini juga petunjuk dari Dinas PU dengan alasan lokasi yang dibangun talud merupakan lokasi rawan, karena  berada di bawah jembatan dan terus terkena benturan arus sungai ini,” pengkauan Arif.

Papan nama proyek.

Arif membantah bila kerusakan talud sepanjang 5 meter tersebut karena kurang dalamnya galian pondasi. Akan tetapi, menurutnya kerusakan itu dikarenakan tergerus derasnya arus sungai dan kegrojog air dari jalan.

“Ambrolnya talud ini karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai yang membentur bagian plengseng itu yang bagian bawah, sedangkan dari atas air jalan mengalir ke belakang pasangan talud, sehingga mengakibatkan ambrol, dan kami hari ini siap perbaiki, karena masih dalam masa pemeliharaan,  sebab proyek ini dikerjakan pada bulan Juli lalu,” bantah Mandor Pelaksana harian dari CV DKU.

Terakir pihak CV KDU juga membantah kalau pekerjaannya tanpa memasang papan nama. “Bukannya tanpa papan nama mas, karena ini gabungan dengan Riggit, maka papan namanya dipasang di selatan sana, samping Riggit jalan dan bisa sampean lihat sendiri,” pungkas Arif  kepada petisi.co. (mal)

No More Posts Available.

No more pages to load.