Beberapa Desa di Sumenep Jadi Korban Banjir, Bupati Fauzi Tinjau Lokasi dan Serahkan Bantuan

oleh -320 Dilihat
oleh
Simbolis, Bupati Fauzi saat serahkan bantuan ke warga Sumenep terdampak banjir.

SUMENEP, PETISI.CO – Bupati baru Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi yang telah dilantik turun ke lokasi beberapa Desa Kota Keris yang dilanda bencana banjir meninjau langsung kondisi lokasi terdampak di Kecamatan Ganding, Jumat (5/3/2021).

Meninjau dengan menyisir ke Yayasan Al-Barokah Desa Rombiya Timur, Ponpes Darul Ulum Desa Talaga dan Desa Bilapora Barat, Kecamatan Ganding Sumenep.

Sebelumnya, banjir yang terjadi di Kecamatan Ganding diketahui melanda empat titik Desa wilayah itu, yakni di Desa Rombiya Timur, Bilapora Barat, Desa Bilapora Timur dan Desa Talaga. Banjir ini terjadi karena intensitas curah hujan yang deras mengguyur selama sekitar 3 jam kemarin siang, Kamis (4/3/2021).

Kedatangan orang nomor satu di lingkungan Pemkab julukan Kuda Terbang ini dengan didampingi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sumenep. Diantaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, PU Bina Marga dan PU Sumber Daya juga Camat dan Kepala Desa setempat.

Bupati Fauzi sapaan akrab Achmad Fauzi, disela peninjauan langsung kepada masyarakat terdampak memberikan bantuan sosial berupa sembako seperti beras. Selain itu membagikan masker, upaya terus mengedukasi masyarakat agar disiplin prokes penanganan Virus Corona, asal Kota Wuhan China itu.

Bupati baru Kabupaten Sumenep ini disela-sela itu mengaku, memang sengaja mendatangi lokasi terdampak banjir. Kata Fauzi untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan bencana alam itu.

Karena menurut pria yang periode sebelumnya menjabat Wakil Bupati Sumenep sebelum terpilih menjadi Bupati periode 2021-2024 ini, di lokasi yang terkena dampak. Selama bertahun-tahun, sekitar tiga puluh tahun seperti salah satunya di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Desa Talaga baru pertama kali terjadi banjir.

“Kami ingin tahu faktor penyebab banjir ini, apa karena belum ada selokan air atau salurannya yang tertutup sampah,” kata Bupati Fauzi seraya menyebut menjadi yang terpenting.

“Apa termasuk faktor alam semisal daratan tinggi mulai gundul,” terang Bupati baru Sumenep di sela-sela kunjungannya di Ponpes Darul Ulum, Jumat (5/3/21).

Lanjut Bupati, apabila pihaknya telah mengetahui faktor dari penyebab banjir di desa itu. Agar kemudian melalui OPD di Pemerintah Kabupaten Sumenep segera mengambil melakukan langkah-langkah konkrit.

Misalnya ungkap Fauzi, OPD terkait harus segera memperbaiki selokan maupun saluran air bersih karena menjadi kebutuhan di pondok itu. Selanjutnya nantinya kata Bupati Sumenep, melakukan penanaman pohon di daratan tinggi yang mulai gundul.

Bupati Sumenep juga menyatakan, bahwa sebelum meninjau turun ke lokasi terdampak banjir telah berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi tentang curah hujan di Kabupaten Sumenep.

“Jadi, pada bulan Maret hingga April nanti intensitas hujan memang tinggi dengan mencapai 150-250 millimeter/hari,” terang suami Nia Kurnia.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, jika di daerah terdampak banjir itu belum ada saluran drainase. Sehingga kata Bupati, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi dengan Kepala Desa setempat, untuk membahas dana pembangunannya.

Apakah nantinya ungkap Fauzi, itu menggunakan dana Bantuan Keuangan (BK) Desa atau lainnya. Maka selanjutnya kata Bupati, menkomunikasikan dengan kepala desanya untuk membahas pembangunan drainase tersebut.

“Yang jelas, kami mempelajari faktor-faktor yang mengakibatkan bencana banjir di Desa Rombiya Timur dan Talaga itu,” kata Fauzi, Bupati baru Sumenep.

Lebih lanjut Fauzi menyatakan, pada kemarin sebelumnya juga sudah meminta Wakil Bupati Sumenep meninjau Desa yang terdampak banjir. Karena dirinya tidak bisa datang meninjau lokasi sebab sedang ada kegiatan untuk turun langsung.

“Sebelumnya, saya minta Wakil Bupati mengunjungi terdampak bajir di desa itu pada hari Kamis (04/03/2021) kemarin, karena saya ada acara dengan Bea Cukai sehingga tidak bisa datang ke lokasi,” ungkap Bupati Sumenep.

Sementara itu, KH. Imam Al-Haromain, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, KH, mengaku juga, memang selama ini di pondoknya tidak pernah mengalami banjir, meskipun intensitas curah hujan sangat deras, serta angin kencang.

Diakuinya, menjadi titik lokasi yang terdampak banjir itu merupakan kali pertamanya di Pondok Pesantren Darul Ulum. “Baru pertama kali di Ponpes ini terjadi musibah banjir yang mengakibatkan rusaknya ruang kelas, kamar pondok putri, Pokestren, pagar dan kamar mandi,” jelasnya.

Namun beruntung, banjir yang melanda Ponpes Darul Ulum pertama kalinya itu tidak menimbulkan korban jiwa. Semua santri dalam kondisi selamat dan baik-baik saja.

Santri yang rumahnya dekat tutur pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum sudah dijemput oleh orang tuanya. Sementara santri yang berasal dari jauh masih tetap tinggal di pondok pesantren.

Kalaupun katanya terdapat gedung pondok yang mengalami rusak, pelaksanaan dari aktivitas santrinya tetap normal berjalan seperti biasanya. “Meskipun ada bangunan rusak karena banjir tetapi aktivitas santri pada hari ini (Jumat, 05.03,2021) tetap seperti biasa,” katanya. (ily)

No More Posts Available.

No more pages to load.