Bekas Galian Pipa Diduga Milik Petro di Jl. Dupak Rukun Barat Resahkan Warga

oleh -76 Dilihat
oleh
Bekas galian pipa yang mersahkan warga

SURABAYA, PETISI.COMusim penghujan sudah mulai, beberapa warga masyarakat di pinggiran Kota Surabaya banyak yang merasa khawatir. Khususnya, terhadap kondisi jalan – jalan berlubang yang diduga diakibatkan oleh galian – galian pipa air, seperti yang terdapat di Jl. Dupak Rukun Barat. Tepatnya jalan masuk menuju kampung Tambak Pring, sebelah utara rel kereta api, kondisi jalan rusak tersebut diduga akibat dari galian pipa air yang ditengarai dari PT. Petrokimia Gresik. Jalan Dupak Rukun Barat tersebut masuk dalam wilayah RT 8/ RW 2, Kel. Asemrowo, Kec. Asemrowo Kota Surabaya.

Pasalnya, jalan rusak tersebut sudah sekitar tiga bulanan, dan hingga saat ini kondisinya masih berbahaya bagi pengendara. Lubang yang diduga bekas galian pipa air dari proyek Petro tersebut, sudah beberapa kali warga melaksanakan kerja bakti untuk menguruknya, namun urukan tersebut tetap ambles.

Salah satu warga yang berada di lokasi jalan tersebut, mengatakan, bahwa lubang bekas galian itu sudah sering diuruk oleh warga sekitar. Bahkan menggunakan pasir dan semen, namun kembali ambles lagi.

“Sudah beberapa kali kita melakukan pengurukan, begitu dilewati mobil akhirnya ambles lagi, apalagi di area jalan bekas galian ini lokasinya agak ngendelong mas, jadi bahaya bagi para pengendara pada saat hujan turun,” ujar Saiful.

Masih kata Saiful, karena kalau hujan deras di sekitar jalan ini airnya pasti menggenang. “Jadi jalan yang rusak ini akhirnya tertutup air, dan banyak para pengendara yang terjatuh, bahkan bisa dikata sering sekali,” ungkap pemuda yang setiap harinya berada di sekitar jalan tersebut.

Selain warga sekitar, bekas galian itu juga dikeluhkan oleh pengendara yang sering melintas di jalan itu. Pihaknya mengaku sangat khawatir saat melintas di jalan tersebut pada kondisi hujan lebat, karena bekas galian itu tertutup dengan genangan air dan tidak dapat terlihat.

“Saya sering kejeglong di sini mas, padahal jalan ini sering saya lewati. Ketika bekas galian ini tertutup oleh genangan air tidak kelihatan. Kasihan anak-anak sekolah banyak yang jatuh terpeleset juga,” kata Amri, tokoh masyarakat Tambak Pring.

Sementara, H. Bakin Ketua RT 8/ RW 2, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, saat ditemui di rumahnya mengatakan, bahwa pihaknya sudah merapatkan permasalahan tersebut.

“Jadi awalnya ada pengeboran pipa air dari Petro mas, janjinya kalau sudah selesai akan dibetulkan. Tapi ternyata masih ambles dan itu sudah diuruk sertu lagi oleh warga tapi tetap ambles lagi,” ujarnya.

Bakin juga mengaku, bahwa akan melaporkan masalah tersebut kepada pihak kelurahan. “Kami sebenarnya akan melapor ke kelurahan mas, tapi mendapat info bahwa pak Lurah saat ini masih melaksanakan ibadah umroh, jadi kita belum ke sana,” ucapnya.

Sementara Lurah Asemrowo, Drs. Asnafi, mengatakan, bahwa masalah tersebut sudah pernah dilaporkan dan sudah diuruk bahkan dicor.

“Akan kita tindaklanjuti mas, sudah saya perintahkan Satgas Linmas untuk mengecek kondisinya, walaupun itu bukan wewenang kita tetap kalau membuat warga tidak nyaman akan kita tindaklanjuti,” tegasnya.

Masih Asnafi, akan kita laporkan kembali SIKK (Sistem Informasi Kelurahan Kecamatan). “Kami juga sudah pernah menyampaikan kepada warga terkait hal – hal seperti itu, bisa langsung menyampaikan ke coment centre 112 agar segera ditangani,” pungkasnya.

Pantauan petisi.co, Kamis (6/11/2018) lubang bekas galian pipa air itu, saat ini kondisinya sudah diuruk oleh warga, namun urukan tersebut terlihat tidak rata dan bergelombang. Selain itu, sepanjang Jalan Dupak Rukun Barat, tepatnya disebelah utara rel kereta api tersebut tidak terdapat saluran air pembuangan (selokan). Maka, ketika hujan lebat bisa dipastikan air menggenangi jalan itu dan menutupi bekas galian tersebut.

“Kami berharap kepada pihak pemerintah setempat untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, dengan memberikan sanksi atau peringatan kepada pelaksana proyek yang diduga tidak bertanggungjawab, atas bekas galian pipa air milik PT. Petrokimia tersebut, dan diharapkan agar segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Dikawatirkan nantinya dapat menimbulkan korban jiwa,” tambah warga. (bah/mul)