Belum Selesai Dikerjakan, Pagar SDN O7 Padang Sarai Ambruk

oleh -112 Dilihat
oleh
Pagar SDN 07 Padang Sarai yang ambruk

PASAMAN, PETISI.CO – Sungguh disayangkan pagar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Padang Sarai, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman sekitar lima belas meter yang belum selesai dikerjakan sudah ambruk, Sabtu 28 Agustus 2021. Bahkan runtuhnya pagar ini juga mengancam aset sekolah lainnya yaitu sebuah mushola yang juga baru selesai dibangun, Minggu (29/08).

Kejadian ini mengundang perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasaman, Dani Ismaya dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ia menyampaikan bahwa telah meninjau lansung kejadian ini.

“Malam tadi saya mendapatkan laporan dari kepala sekolah atas kejadian tersebut, paginya dengan mengajak kepala Dinas PU kepala BPBD, Camat Lubuk Sikaping dan kepala sekolah kita lansung meninjau ke lokasi. Kejadian yang ini memang tidak kita harapkan karena ada aset lain yaitu musholla yang terancam dengan runtuhnya pagar ini, apalagi juga membahayakan keselamatan peserta didik,” tuturnya.

Terkait dengan penyebab bencana ini Dani Ismaya menjelaskan tidak bisa dimasukkan kedalam bencana alam.

“Untuk kejadian runtuhnya pagar sekolah ini setelah kita diskusikan dengan BPBD tidak mungkin kita kategorikan bencana alam akibat derasnya hujan. Karena drainase yang ada di bawahnya tidak terjadi masalah, dan lagian dana untuk bencana atas kejadian seperti ini juga tidak ada kecuali untuk skala besar,” lanjutnya.

Untuk perbaikan pagar sekolah ini Wakil Ketua DPRD menjelaskan bahwa akan mengupayakan secepatnya dengan memasukkan dianggaran perubahan APBD Kabupaten.

Terkait dengan kejadian dan sumber dana pembangunan pagar SDN 07 Padang Sarai ini Kepala Sekolah, Nofrizal, S.Pd.S menjelaskan berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Saya baru pindah sebagai kepala sekolah ke SD ini, kejadian ini benar-benar di luar dugaan saya untuk pembangunan pagar ini mulai dibangun secara bertahap dari bulan puasa, dengan sumber dana dari dana Bos, untuk mengerjakan pembangunan pagar ini adalah komite sekolah,” tuturnya.

Untuk besaran dana yang dihabiskan untuk pembangunan pagar tersebut kepala sekolah mengatakan belum bisa memberikan keterangan karena lupa.

Kejadian runtuhnya pagar sekolah ini juga mengundang perhatian dari banyak masyarakat karena pagar tersebut baru dibangun namun sudah ambruk, seperti yang disampaikan Al putra yang biasa berkecimpung di dunia konstruksi, ia sangat menyayangkan kejadian ini.

“Sangat disayangkan pembangunan pagar ini tidak sesuai dengan yang diharapkan dan kejadian tersebut menunjukkan kurangnya perencanaan. Mustinya sebelum dibangun pihak sekolah menijau ulang kembali struktur tanah dan pondasi yang akan menopang pagar tersebut. Kalau sudah begini tentunya sekolah jadi rugi dan membahayakan juga bagi muridnya. (if)

No More Posts Available.

No more pages to load.