Berbagai Persoalan di Relokasi Rumah Terdampak Waduk Bendo Ponorogo

oleh -117 Dilihat
oleh
Deretan rumah warga terdampak yang masih gelap, walau sudah berdiri tiang-tiang PLN.

Para Pejabat Saling Tuding 

PONOROGO, PETISI.CO – Meski proyek pembangunan rumah baru selesai dikerjakan dan pada Senin malam (22/1/2018), rumah relokasi bagi 89 KK (Kepala Keluarga)  terdampak pembangunan Waduk Bendo oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchklisoni diserahkan ke puluhan KK tersebut, ternyata masih menyisakan persoalan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 89 rumah yang dibangun oleh PT.  Jaya Kedhaton  beralamat di JL. A. W. Syahranie 4 Blok  K.  No 18 Samarinda, Kalimantan Timur senilai Rp.13.983.336.000,  dengan type  49, dengan dua kamar tidur,  satu kamar mandi dan dapur tersebut dipersoal warga.

Kendati rumah sudah diserahkan sejak Senin malam kepada 89 KK terdampak, masih menyisakan persoalan bagi warga pemanfaat.

Marno, salah satu warga pemanfaat yang sebelumnya juga tinggal di lokasi yang pemukimannya terdampak pembangunan waduk tersebut mempersoalkan kondisi yang terjadi pasca rumah diserahkan yang dihuni 89 KK dengan isi 272 jiwa itu.

“Tadi malam rumah diserahkan oleh Bupati ditandai penyerahan kunci rumah secara simbolik, namun untuk listrik dan air belum ada.  Mulai hari ini kita sudah menempatinya,  namun katanya untuk listrik nyala pada 29 Januari dan air pada 26 Januari,  jadi hari ini pakai ganset dan air dikirim tangki dari BPBD Ponorogo,” kata Marno kepada petisi.co.

Truk tangki mengisi air untuk menyuplai kebutuhan warga di Bendo.

Masih menurut Marno, bahwa sebanyak 89 KK masih menunggu  sertifikat rumah dan lahannya.  “Kita semua tinggal nunggu janji Pemkab untuk sertifikatnya,  dan katanya paling lambat 3 bulan untuk sertifikat rumah, jadi kita tunggu saja,“ imbuh Marno.

Meski rumah sudah ditempati dan sebanyak 272 jiwa tinggal di 89 unit rumah baru yang dibangun senilai belasan miliar oleh PT dari luar pulau tersebut, sampai hari ini masih sisakan persoalan yang menyusahkan warga.

Karena air bersih pengiriman dari Pemkab Ponorogo kurang.   “Sekarang masih dipasok air oleh BPBD dengan truk tangki, akan tetapi air segitu masih kurang mas, karena belum sampai rumahku, jadi masih susah aku dan istri serta keluarga bila akan mandi dan BAB,” pungkas Marno.

(Baca Juga : 89 KK Warga Terdampak Waduk Bendo Tempati Rumah Baru)

Kepala Bappeda Kabupaten setempat,  Sumarno ketika dikonfirmasi, menyuruh wartawan menanyakan ke BPBD dan PDAM.

“Tanyakan ke BPBD dan Adam Mas,” katanya kepada petisi.co.

Sementara Kabid Rehab dan Rekontruksi BPBD Ponorogo, Setyo Budiono ketika dikonfirmasi melalui WA nya tak ada respon.

Direktur PDAM Ponorogo,  Lardi ketika dikonfirmasi terkait pengiriman air, pihaknya menjelaskan, warga untuk bersabar,  pasalnya pendistribusian air ke lokasi relokasi warga terdampak Waduk Bendo di rumah baru ada dua institusi penangannnya.

“Iya mas, sekarang dalam penanganan, sabar nggih,  karena kita kerjasama dengan BPBD. Kalau air PDAM dan pengiriman dari BPBD,” pungkas Lardi sembari kirim foto truk tangki sedang melakukan pengisian di area kantornya.

Lardi juga menambahkan, uraian pendistribusian kepada petisi.co. “Untuk Minggu 4 mas, Senin 2 dan sekarang secukupnya,  kalau 4 kurang, ya kita penuhi,” imbuh Direktur PDAM Ponorogo.

Kondisi ini menunjukkan kalau  para pejabat di Ponorogo saling tuding, terkait persoalan air di Bendo.(mal)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.