Bertransformasi Jadi Universitas, UNEJ Siap Bekerja Sama dengan STIK

oleh -107 Dilihat
oleh
Kabagjian Minpol Bid PPITK STIK, Kombes Pol Arnapi, menyampaikan sambutan

JEMBER, PETISI.CORektor Universitas Jember (UNEJ), Iwan Taruna menyatakan siap bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisan (STIK). Hal ini disampaikan rektor saat sesi sambutan sekaligus membuka acara Focus Grup Discussion (FGD) bertema “Transformasi Pendidikan Kepolisian Melalui Pengembangan STIK Lemdiklat Polri Menjadi Universitas” di aula lantai 2 gedung rektorat dr. R Achmad, Selasa (25/07/2023).

“Universitas Jember memiliki para pakar yang terkait dengan ilmu kepolisian,” ujar Iwan Taruna.

FGD yang dimoderatori Prof. Endry Boeriswati, dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta bermaksud  menelusuri dan mengidentifikasi seberapa banyak minat masyarakat untuk sekolah di insitutsi pendidikan kepolisian, kemudian menyerap masukan dari sivitas akademika dan para dosen serta pakar di Universitas Jember tentang kurikulum yang akan digunakan.

STIK yang berada di bawah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri akan bertransformasi menjadi perguruan tinggi berbentuk universitas. Guna mewujudkan maksud ini, STIK Lemdiklat Polri giat mencari masukan termasuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Menurut Kabagjian Minpol Bid PPITK STIK, Kombes Pol Arnapi, pihaknya sudah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi guna merealisasikan perubahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian menjadi Universitas Kepolisian Indonesia. Oleh karena itu STIK giat mencari masukan termasuk belajar pengalaman Universitas Jember.

“Polri terus melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan di antaranya dengan mengembangkan STIK menjadi Universitas Kepolisian Indonesia yang menjadi wahana menambah wawasan peserta didik serta membekali mahasiswanya dengan kemampuan yang khas tentang kepolisian. Misalnya pembelajaran ilmu pengetahuan hukum kepolisian, pengetahuan sosial, pengetahuan khas kepolisian, serta bidang administrasi atau manajemennya,” urai Kombes Arnapi.

Kegiatan FGD yang dilaksanakan di aula lantai 2 gedung rektorat dr. R Achmad ini di moderatori Prof. Endry Boeriswati, dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Menurutnya kegiatan FGD bermaksud  menelusuri dan mengidentifikasi seberapa banyak minat masyarakat untuk sekolah di insitutsi pendidikan kepolisian, kemudian menyerap masukan dari sivitas akademika dan para dosen serta pakar di Universitas Jember tentang kurikulum yang akan digunakan.

Menanggapai hal ini Wakil Rektor I, Prof. Slamin menjelaskan pengalaman Universitas Jember sebagai comprehensive university yang melingkupi banyak  bidang keilmuan baik dari Sains Teknologi hingga Sosial Humaniora. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan STIK yang bakal menjadi Universitas Kepolisian Indonesia yang sudah memiliki ciri spesifik.

Sementara itu Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) Universitas Jember, Albert Tallapesy menambahkan, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh STIK dalam proses perubahan menjadi universitas adalah perubahan visi dan misi perguruan tinggi.

“Karena penyusunan visi dan misi ini kemudian akan diturunkan ke fakultas dan program studi,” imbuhnya.

Sementara itu menurut salah satu dosen STIK, Novi Indah Earlyanti, Universitas Kepolisian Indonesia nanti berencana akan membuka 4 fakultas dengan 8 program studi. Rencananya nanti salah satu fakultas akan dikhususkan bagi anggota kepolisian dan 3 fakultas lainnya dibuka untuk umum.

Selain menggelar kegiatan FGD di Universitas Jember, pihak STIK Lemdiklat Polri telah menggelar acara serupa di Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Brawijaya, dan kali ini Universitas Jember. (cah/dil)

No More Posts Available.

No more pages to load.