Binpres KONI Jatim Pantau Kejurprov Muaythai Jatim

oleh -167 Dilihat
oleh
Yoyok Subagiono (kanan) foto bersama Baso Juherman di sela kejurprov muaythai Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – KONI Jawa Timur (Jatim) selalu memantau setiap penyelenggaraan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov). Pasalnya, even yang digelar Pengprov Jatim melibatkan atlet-atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim.

Tak terkecuali dengan Kejurprov Muaythai Jatim. Even yang digelar pengprov Muaythai (MI) Jatim itu turut dipantau langsung oleh Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Jatim.

“Kami hadir di sini bersama Kabid Binpres KONI Jatim untuk memantau langsung kejurprov muaythai,” kata anggota Binpres KONI Jatim Dr Yoyok Subagiono ketika ditemui di sela kejurprov muaythai di Surabaya, Kamis (18/4/2023).

Sebagaimana kejurprov cabor lain, menurutnya, kejurprov muaythai digelar juga sebagai ajang promosi degradasi. Atlet puslatda akan unjuk kebolehan melawan atlet non puslatda.

Jika kalah, bukan mustahil atlet puslatda bisa tergredasi. Posisinya akan diambil alih oleh pemenangnya. “Harapan kami tentu muncul atlet potensial yang benar-benar bisa mewakili Jatim ke PON 2024 di Aceh-Sumut,” tandasnya.

Puslatda muaythai sendiri dihuni oleh 24 atlet. Mereka akan bertarung lawan ratusan atlet non puslatda dari berbagai daerah. Dimana, dalam kejurprov kali ini diikuti total 174 atlet.

Sebanyak 174 tersebut, terdiri dari 134 putra dan 40 putri dari 24 daerah. Satu-satunya daerah yang tak mengirimkan atletnya di kejurprov, yaitu kabupaten Lamongan.

Daerah yang dikenal dengan masakan lhas Sotonya itu absen, karena terkendala dengan anggaran. Pihak pengcab Muaythai Indonesia (MI) Lamongan tidak mendapat sokongan dana dari KONI setempat untuk memberangkatkan atletnya.

Padahal, keikutsertaan atlet di kejurprov, tidak sekedar hanya ikut saja, tapi juga meraih prestasi tinggi. “Pengprov telah menyiapkan slot atlet yang berprestasi di kejurprov untuk menjadi atlet puslatda,” ucap ketua pengprov WI Jatim, Baso Juherman. (bm)