SURABAYA, PETISI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) pusat melakukan audiensi bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, guna membahas penanganan bencana alam, bertempat di rumah dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam, Senin (24/2/2020).
Kepala BMKG pusat, Dwikorita Karnawati mengatakan, seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami gempa bumi. Hal tersebut diakibatkan adanya beberapa patahan lempeng aktif.
“Ini bukan merupakan kabar baru ya. Memang ada beberapa patahan aktif yang sudah diketahui sejak lama,” kata Dwikorita.
Guna melakukan pemetaan terhadap mikrozonasi, pihaknya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya pemantauan potensi terjadinya gempa bumi.
“Sekarang karena teknologi lebih maju kita berupaya untuk lebih teliti memonitor potensi terjadinya gempa secara lebih akurat,” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya upaya tersebut diharapkan mendapat hasil yang akurat terkait dengan daya atau kekuatan gempa yang bisa terjadi kapan pun.
“Hasil dari pemetaan mikrozonasi, kita akan mengetahui lebih akurat mengenai zona yang diperkirakan atau diprediksi berapa besar kekuatan getarannya,” jelasnya.
Selain itu, Dwikorita menerangkan, dengan adanya teknologi yang mampu memprediksi seberapa besar kekuatan sebuah gempa, dapat dijadikan sebagai standarisasi tata ruang atau bangunan.
“Hasil dari pemetaan dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan penyempurnaan tata ruang dan penyempurnaan standart bangunan tahan gempa,” terangnya.
Pihaknya juga berencana akan melakukan pemasangan accelerometer pada tahun ini. Alat tersebut berguna untuk mengukur kekuatan getaran pada dasar bangunan.
“Tahun ini rencananya kita akan pasang accelerometer sebanyak dua buah,” pungkasnya.(nan)