TUBAN, PETISI.CO – Badan Penaggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendirikan satu tenda darurat di halaman Rumah Sakit Muhammadiyah Kabupaten Tuban, Sabtu siang (23/3/2024).
Pendirian tenda bukan tanpa alasan melainkan sebagai bentuk reaksi cepat untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan, lantaran hingga saat ini di Kabupaten Tuban masih akan terjadinya gempa susulan, tercatat ada 153 gempa susulan yang terjadi hingga siang ini.
Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji menuturkan, sampai hari ini masih ada dua rumah sakit yang menerapkan protokol evakuasi, seperti di rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) dan RS Muhamadiyah Tuban.
“Gempa susulan hingga saat ini 153 kali. Sampai pagi hari ini di RS Muhammadiyah pasien sampai hari ini masih di lantai satu. Dan hari ini dari pihak rumah sakit Muhammadiyah minta bantuan BPBD untuk mendirikan pengungsi untuk berjaga -jaga,” terangnya.
Perwakilan RS Muhammadiyah, Kepala Karyawan/Koordinator Kebencanaan, Noviar Jaya Negara menuturkan, pada saat gempa mengguncang membuat pasien di rumah sakit panik dan berhamburan. Dan sesuai dengan protokol evakuasi dan arahan direktur hari ini mendirikan tenda darurat.
“Pendirian tenda darurat ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada pasien rumah sakit serta keluarga pasien yang menunggu,” tuturnya.
Lebih lanjut, untuk aktivitas hari ini berjalan lancar seperti halnya pelayanan seperti biasanya walaupun tadi sempat ada gempa susulan yang tidak sebesar pukul 15.53 WIB Jumat sore.
Sementara itu, untuk pasien yang masih berada di lantai dua sudah diturunkan semuanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan hingga benar-benar dirasa aman untuk digunakan kembali. (ric)
