Bupati Arifin Dampingi Gubernur Khofifah Acara Festival Mangrove ke 4 di Trenggalek

oleh -273 Dilihat
oleh
Bupati Trenggalek, dan Gubernur di festival Mangrove ke 4

TRENGGALEK, PETISI.COBupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam rangka festival Mangrove ke 4, di Pancen Cengkrong Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (27/5/2023).

Mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur tersebut, Bupati Trenggalek memuji kegigihan Khofifah Indar Parawansa dalam menjaga ekologi. Menurutnya, festival mangrove salah satu bukti nyata konsennya Gubernur Jawa Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam rangka festival Mangrove ke 4

Ditambahkan Bupati Arifin, bahkan dalam setiap kunjungannya ke Trenggalek, Gubernur Khofifah selalu melakukan penanaman pohon.

“Setiap kunjungannya, Ibu Gubernur  selalu konsen terhadap lingkungan hidup. Tidak hanya itu, begitu juga terkait ekonominya,” tutur Bupati Trenggalek.

Lanjut Bupati Arifin, dirinya telah mengingat bahwa Gubernur Khofifah pertama kali datang ke Trenggalek di Desa Sukorejo dan menanam pohon juga di sana. Dan sekarang pada festival mangrove ke 4 ini menekankan bahwasannya ekosistem mangrove ini menjadi salah satu ekosistem penting.

“Bukan hanya di sisi ekologi tapi juga di sisi ekonomi, karena ini juga di display beberapa produk hilirisasi, termasuk potensi blue ekonomi tanpa harus mengekstraksi apapun dengan potensi wisata,” sambungnya.

“Tadi Ibu sudah jalan ngerasain (merasakan) bagaimana rasanya di dermaga, keindahan di jembatan JLS dan sebagainya,” tandas Bupati Arifin kepada media.

Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, jika pihaknya rutin melakukan penanaman mangrove.

“Rasanya sudah di semua titik, dimana ada hutan mangrove kita menanam bersama sama banyak komunitas,” tuturnya.

Pihaknya juga akan memaksimalkan hilirisasi dari apa yang bisa dibangun, ketika ekosistem mangrove itu sudah terbentuk.

Menurutnya, yang pertama adalah habitat yang terbangun ketika ekosistem hutan mangrove itu terbentuk dan itu harus bisa dipastikan.

“Maka kita selalu tabur ikan, lalu kita melepas liarkan burung. Itu SOP di setiap kami menanam mangrove,” imbuhnya.

Nah kemudian, sambung Gubernur Khofifah, hilirisasinya sisi ekonominya ternyata luar biasa. Maka dari itu pihaknya melakukan festival mangrove.

“Hari ini adalah festival mangrove ke-4. Maka selain kita menanam kita juga tabur benih ikan dan juga melepas liarkan burung,” katanya.

Lanjutnya, dari ekosistem mangrove tentu ini akan menjadi edu wisata. “Ekologi terbangun, edu wisata terbangun, dan tentu kita berharap ini akan menjadi bagian dari kontribusi Jawa Timur untuk oksigen Indonesia dan oksigen dunia,” sambung Gubernur Jatim.

Diterangkannya, dalam setiap proses penanaman mangrove, Gubernur Khofifah mengakui selalu menyampaikan ajakan untuk sedekah oksigen.

Menurut Gubernur Khofifah, karena sangat banyak telaah secara saintifik bahwa mangrove ini mampu menyerap karbon sampai 5 kali lebih besar daripada tanaman yang ada di daratan.

“Ketika dia memiliki efektivitas yang tinggi tentu ini adalah bagian yang dibutuhkan oleh dunia, bagaimana ekologi yang kita bangun semaksimal mungkin dari kontribusi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” tutupnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.